Opini
Solusi Tuntas Palestina adalah Khilafah, Bukan yang Lain
Oleh: Heni Ummu Faiz
Ibu Pemerhati Umat
"Siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia.“ (TQS al-Maidah [5]: 32)
Inilah yang terjadi dengan nasib saudara kita di Palestina, tak henti-hentinya dirundung duka. Sebanyak 44 orang meninggal dunia akibat serangan Israel selama 24 jam terakhir sehingga menambah jumlah korban meninggal dunia sebanyak43.500 orang (Reuters, 10-11-2024).
Keluarga di Gaza berduka atas anak-anak yang terbunuh oleh serangan Israel saat mereka ingin bermain sepak bola. Pengeboman intensif Israel telah menjatuhkan 44 orang selama 24 jam terakhir pada Sabtu (9/11).
Palestina seolah tidak pernah tuntas bahkan kian hari kian menderita. Bumi yang diberkahi, tempat lahirnya para nabi kini harus jadi bahan rebutan negara kafir Barat. Palestina menjadi negeri yang hingga kini bergejolak. Entitas Israel dari dahulu hingga kini terus penjajah Palestina.
Zionis Israel dengan segala kesombongannya dan dukungan Barat, senantiasa menampakkan kesombongannya untuk melakukan genosida rakyat Palestina. Darah manusia banyak tertumpah sia-sia. Penduduk Palestina kini tanahnya menyempit, akibat keserakahan Zionis Israel yang dengan pongahnya mencaplok bumi para syuhada.
Penguasa negeri-negeri Islam diam tak berkutik, hanya melakukan perundingan dan kecaman semata. Tidak ada tindakan konkret yang bertujuan melumpuhkan kesombongan Zionis Israel. Sekalipun diprotes oleh seluruh masyarakat dunia, Zionis Israel terus membabi-buta memborbardir penduduk Gaza.
Mirisnya negeri-negeri Arab tak sedikit pun bergerak, hanya sekadar mengecam bukan mengirimkan tentara untuk membantu saudaranya. Cerita saudaranya seperti tontonan semata.
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) mengutuk tindakan Israel di Gaza. Hal ini dilakukan oleh MBS saat pertemuan dengan para pemimpin muslim dan Arab. Dia mengkritik serangan Zionis Israel terhadap Lebanon dan Iran.
Padahal seharusnya, apa yang terjadi dengan Palestina ini sudah berlangsung lama. Ironisnya sekat-sekat nasionalisme dan berbagai kepentingan lainnya tidak membuat para penguasa negeri muslim ikut membantu saudaranya. Paham rusak ini sudah mencengkeram sejak lama dan dipromosikan oleh para penguasa negeri muslim.
Sungguh, kecelakaan terbesar saat umat ini terus-menerus menerapkan paham nasionalisme dalam bingkai negara. Hal ini karena akan sulit mempersatukan negeri-negeri muslim.
Solusi Palestina adalah Khilafah
Sekalipun berbagai upaya dilakukan untuk membantu rakyat Palestina dengan berbagai perundingan dan pertemuan, nyatanya tak sanggup menghilangkan derita rakyat Palestina. Bumi ini milik Allah, sudah sepatutnya siapa saja yang menempatinya untuk menjaga serta melestarikannya bukan malah memperebutkan yang bukan haknya.
Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-Isra: 1 yang berbunyi:
سُبْØَانَ الَّØ°ِÙŠ Ø£َسْرَÙ‰ بِعَبْدِÙ‡ِ Ù„َÙŠْلا Ù…ِÙ†َ الْÙ…َسْجِدِ الْØَرَامِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ الْÙ…َسْجِدِ الأقْصَÙ‰ الَّØ°ِÙŠ بَارَÙƒْÙ†َا ØَÙˆْÙ„َÙ‡ُ Ù„ِÙ†ُرِÙŠَÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ آيَاتِÙ†َا Ø¥ِÙ†َّÙ‡ Ù‡ُÙˆَ السَّÙ…ِيعُ الْبَصِيرُ
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Sikap yang seharusnya dilakukan oleh para penguasa muslim bukan sekadar mengecam tetap tegas dalam bersikap dengan tidak bekerja sama dengan Zionis Israel. Sungguh sikap penguasa negeri-negeri muslim sampai saat ini menunjukkan pengkhianatan besar kepada rakyat Palestina.
Berbeda sekali sikap penguasa yang ditunjukkan oleh Khalifah Abdul Hamid II pada masa Kekhilafahan Utsmaniyah yang tegas dan keras kepada bangsa Barat penjajah. Ia tidak akan memberi sejengkal pun atas tanah Palestina.
Seorang khalifah yang memimpin sebuah institusi negara Islam yakni Khilafah. Khilafah menjadi negara adidaya yang memiliki martabat dan peradaban tinggi yang membuat penjajah Barat tidak bisa sewenang-wenang atas tanah kaum muslim.
Tanah yang dibebaskan dengan darah para syuhada. Hingga hari ini semakin ingin direnggut dari kaum muslim oleh Zionis Israel yang didukung oleh negara Barat. Sungguh, secara historis sudah terbukti bahwa Barat hanya akan takut dengan negara selevel kekhilafahan.
Maka, hingga hari ini Barat sangat giat mencegah kebangkitan Islam melalui tegaknya Khilafah. Sebab, khilafahlah yang mampu dengan kekuatan potensi negeri muslim yang bersatu. Mulai dari potensi militer, ekonomi, pasti mampu mengalahkan para tentara Israel yang terlaknat.
Wallahualam bishsawab.
Via
Opini
Posting Komentar