Opini
YOLO, Salah Kaprah akan Nikmat Hidup
Oleh: Neni Arini
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—YOLO menjadi sebuah gaya hidup yang sedang terjadi di kalangan gen-Z YOLO atau You Only Live Once mempunyai arti anda hidup hanya sekali.
Sebuah konsep hidup yang memandang hidup ini hanya sekali. Orang yang bergaya hidup YOLO, mereka memandang bahwa hidup itu untuk mendapatkan kenikmatan, tidak memperhitungkan apakah bersenang-senangnya itu punya konsekuensi untuk masa depan mereka atau tidak.
Gaya hidup YOLO ini menjadi sebuah gaya hidup kenikmatan yang berfokus pada apa yang dialami hari ini tanpa memikirkan risiko kemungkinan di masa mendatang.
Kondisi kaum muda sekarang banyak yang tidak berfokus pada masa depannya. Mereka lebih memilih hidup bersenang-senang, berfoya-foya hingga menghamburkan uangnya tanpa pernah bisa berpikir panjang. Prinsip mumpung masih muda jadi hiduplah dengan bersenang-senang menjadi sebuah slogan yang dicanangkan para generasi di hari ini.
Sedih, miris karena konsep hidup yang mereka lakukan sangat jelas salah. Berprinsip selama semua aktifitas tersebut dianggap menyenangkan tetap dilakukan tanpa memandang apakah sesuatu itu maksiat atau bukan, tak berpikir panjang halal atau haram.
Hidup di zaman kapitalis ini penuh nestapa dan kesengsaraan. Tak terkecuali konsep hidup YOLO yang sedang mendera para generasi bangsa ini.
Dilansir dari timeindonesia.co.id (17-10-2024), hasil survei dari Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menybutkan sekitar 15,5 juta remaja usia 10-17 tahun mengalami masalah kesehatan mental.
Selain itu, angka pengangguran di kalangan gen Z sudah mencapai titik kritikal, yakni 9,9 juta orang. (radarjogja.jawapos.com, 22-10-2024).
Semua kasus yang terjadi di hari ini, tidak datang begitu saja. Ini merupakan persoalan yang sistemis, sehingga menjadikan generasi di hari ini menjadi generasi cemas bukan generasi emas sebagai agen perubahan masa depan.
Generasi Z merupakan kunci sebuah peradaban, kunci sebuah kebangkitan. Mereka memiliki kecenderungan sosial yang tinggi, melek teknologi, berpikir kritis dan progresif. Potensi ini harus diaktivasi agar tidak salah arah perubahan. Jangan biarkan potensi gen Z dibajak oleh sistem rusak kapitalis sehingga terjebak pada perubahan semu.
Perubahan yang dilakukan untuk mengatasi kondisi ini telah dilakukan oleh pemerintah. Baik dengan cara berada di sebuah komunitas, dibatasinya media sosial yang mengakibatkan kecanduan, dan cara lainnya, tetapi upaya-upaya tersebut tak mampu menghentikan laju konsep hidup YOLO ini secara tuntas.
Berkali-kali terjadi perubahan kekuasaan tetapi tidak bisa menghasilkan solusi yang tepat, yang terjadi justru problematika umat semakin banyak terjadi. Selama sistem ini tidak berubah, masih bercokol dengan sistem kapitalis, tidak akan menemukan solusi tepat bagi persoalan yang sedang dihadapi.
Kita jangan terkecoh akan perubahan yang bersifat semu. Dengan konsep hidup dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, itu hanyalah sebuah slogan ilusi yang hingga kini tak ada aksi nyata, yang ada para pejabat, mereka hanya disibukkan untuk terus menerus menumpuk harta kekayaan.
Kita butuh perubahan hakiki, perubahan yang menjadi aksi nyata. Kita perlu mencari solusi tepat demi bangkitnya sebuah agen perubahan.
Sebagai manusia beriman, kita tentunya harus tunduk terhadap semua perintah Allah. Kebaikan hidup akan di dapatkan oleh para agen perubahan ini jika mereka tunduk dan patuh akan syariat Allah. Arah pandangan yang diberikan Islam dapat memberikan sinar cahaya bagi para gen Z akan sebuah kehidupan.
Allah berfirman dalam surat Al Haysr ayat 18 yang artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah. Takutlah kalian kepada Allah, dan hendaklah tiap jiwa, tiap diri memperhatikan apa yang mereka siapkan untuk hari akhirat.”
Surat Al Haysr menjadi pegangan seorang Muslim bahwa konsep YOLO bukan konsep yang berasal dari Islam. Di dalam konsep Islam hidup bukan hanya sekali, akan ada kehidupan setelah kehidupan dunia yaitu akhirat. Dan pada saat itu kita akan mempertanggunghawabkan semua amalan selama kita hidup di dunia. Akan ada penghisaban di hari itu.
Kita memiliki sang uswatun hasanah, contoh kebaikan dalam semua hal. Jadikanlah Rasulullah sebagai teladan dalam perubahan yang hakiki. Rasulullah adalah sosok mulia yang telah melakukan perubahan besar di kota Mekah hingga mencapai sebuah peradaban yang gemilang.
Untuk itu ketika kita mau melakukan aktivitas apapun itu hendaklah berkiblat kepada Rasullah bukan berdasarkan keinginan kita sendiri atau gaya hidup yang sedang trend. Tetapi kita harus memiliki prinsip apakah yang kita lakukan ini diijinkan oleh Allah atau tidak? Apakah itu diperintahkan atau tidak? Diwajibkan atau tidak? Sehingga ketika kesadaran itu ada timbullah rasa tawakal kepada Allah. Dan menyadari sepenuhnya bahwa hidup ini hanya untuk beribadah kepada Allah.
Mari kita selamatkan para generasi Z ini dengan memberi pemahaman kepada mereka, sampaikan bahwa konsep hidup YOLO bukan konsep hidup Islam. Bekali mereka dengan Islam kaffah.
Sehingga dengan segala potensi dan keterampilan gen Z dalam menguasi teknologi digital, mereka dapat menyuarakan dan menyebarkan gagasan Islam untuk kebaikan hidup di dunia dan di akhirat. Gen Z dapat bergerak bersama komunitas menyerukan amar ma’ruf nahi mungkar untuk mewujudkan perubahan hakiki. Dan menjadikan generasi gen Zl memiliki pola pikir dan pola sikap untuk menjadikan Islam sebagai pedoman kehidupan. Untuk itu, yuk ngaji Islam kaffah!
Wallahu a’lam bishawab.
Via
Opini
Posting Komentar