Opini
Membangun Akidah Sebagai Pondasi Kebangkitan Umat
Oleh: Ai Nurjanah
(Penulis dan Aktivis Dakwah)
TanahRibathMedia.Com—Di zaman sekarang, pembunuhan seolah sudah menjadi hal yang wajar dilakukan. Tidak sedikit berita yang mengabarkan mengenai tindakan ini.
Hari Rabu (13-11-2024) masyarakat Banyuwangi digegerkan dengan kejadian yang menimpa seorang bocah Madrasah Ibtidaiah kelas satu yang berusia 7 tahun. Anak tersebut dibunuh serta diperkosa selepas pulang sekolah. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( PPPA) Arifah Choiri Fauzi sangat menecam tindakan ini dan akan segera mengungkap siapa pelaku pemerkosaan tersebut (kompas.com, 17-11-2024).
Tidak hanya itu, di Aceh Utara kejadian pelecehan seksual juga terjadi pada remaja. Anak yang berusia 14 Tahun ini di perkosa di dalam mobil. Dan yang lebih mengiris hati bahwa semua pelaku kejahatan ini dilakukan oleh remaja MF (23 tahun), MS (17 tahun) dan NM (15 tahun). AKP Novrizal selaku Kasat Reskim Polres Aceh Utara menyebutkan bahwa kejadian ini berlangsung pada tanggal 6 November 2024.
Kita tentu tahu bahwa penganut agama Islam di Indonesia termasuk yang terbanyak di dunia. Namun sayangnya hal itu tidak diiringi dengan menjadikan Islam sebagai landasan utama untuk menentukan perilaku masyarakatnya. Buktinya masih sangat banyak terjadi kejahatan seperti pembunuhan, pemerkosaan, korupsi, serta keadaan negara yang masih kacau balau.
Semua kejadian ini membuktikan bahwa lemahnya pondasi iman masyarakat. Maraknya predator anak membuat kehidupan seperti dihantui oleh rasa takut. Kekhawatiran yang tinggi terhadap ancaman keselamatan anak-anak sebagai penerus generasi benar-benar menghantui.
Berbagai problematika hidup ini semua berakar pada dasar akidah yang semakin melemah dan ideologi yang diemban adalah sekularisme yang berujung pada liberalisme yang jelas merusak akal manusia.
Padahal Islam adalah agama yang sempurna dan seluruh aspek kehidupan telah ditetapkan hukum-hukumnya. Pengaturan Islam mencangkup semua interaksi manusia dengan Allah, manusia dengan sesama, dan manusia dengan dirinya sendiri. Kesadaran akan pengaturan ini dan senantiasa mengikat diri dengannya akan membentuk perilaku yang baik.
Allah Swt. menjadikan iman sebagai pondasi. Ibarat sebuah pohon maka iman adalah akar pohon tersebut. Sama seperti akar pohon, iman pun tak nampak untuk dilihat, namun akar yang baik akan menjadikan pohon itu berbuah dan berbunga lebat serta menciptakan keteduhan.
Rasulallah saw. pada awal dakwahnya adalah menata dan membangun pondasi aqidah pada pengikutnya, sampai pada akhirnya mereka yang mengikuti beliau memiliki keimanan yang kuat walaupun didera dan dicambuk oleh kaum kafir Quraisy. Mereka adalah bukti bahwa ketika keimanan menjadi pegangan dan al-Quran menjadi pegangan, maka membentuk kepribadian umat serta membangkitkan kekuatan generasi akan dapat diwujudkan.
Memupuk kekuatan keimanan dapat dilakukan dengan beberapa langkah, di antaranya adalah pertama, mendengarkan dan memahami ayat al-Quran dan hadist yang menyangkut perihal janji Allah dan balasan untuk sebuah ketakwaan maupun kejahatan yang dilakukan manusia.
Kedua, menatap dan memperhatikan bagaimana kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya. Langit yang terlukis jelas di atas sana beserta keindahan bintang dan bulan yang mampu berdiri tanpa penyangga. Melihat daratan bumi yang terhampar luas beserta keindahan berupa menjulang tingginya gunung-gunung dan desiran ombak di pantai yang teratur bergantian menerpa pesisir. Serta keindahan bunga-bunga yang beraneka warna dan wanginya.
Ketiga, melakukan amal shaleh dan memahami esensinya sebagai benteng agar tidak mudah tergelincir dalam kemaksiataan dan mampu menjadi benteng iman agar tidak goyah. Ketika beribadah, maka memahami tujuan dari ibadah itu sendiri. Misalnya saja sholat, dimana sholat akan mencegah perbuatan keji dan munkar, maka dari itu jika diri kita belum mampu untuk menghalau perbuatan tercela di dalam diri maka sudah saatnya kita mengevaluasi kembali bagaimana dan seperti apa shalat yang kita lakukan, apakah sudah benar atau belum.
Keempat, berusaha memahamkan umat Islam dengan Islam yang kaffah. Dari sini akan diketahui bahwa penerapan yang tidak menyeluruh tidak akan mengantarkan umat pada rahmatan lil alamin.
Begitulah, kebangkitan sebuah generasi dan mencetak mereka menjadi pribadi yang taat dimulai dengan membangun aqidah yang kokoh, kontrol masyarakat yang berjalan, dan aturan tegas yang diberlakukan oleh negara. Dan hanya dengan penerapan sistem Islam yang mampu untuk mencapainya.
Via
Opini
Posting Komentar