Opini
Pemuda Dambaan Umat, Jangan Sampai Sekarat!
Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba
(Siswi MAN Batam)
TanahRibathMedia.Com—"Pemuda itu layaknya air dalam peradaban. Ketika di suatu wilayah mengalir air, maka peradaban akan dimulai. Sama pula ketika para pemuda sudah tegak berdiri dengan gemuruh di dada berisi degup kebenaran, maka kemenangan Islam tinggal menghitung hari," ujar Ustadz Oemar Mita ketika menuliskan kata pengantar pada sebuah buku keren berjudul: Barisan Pemuda Zaman Nabi'.
Kata-kata di atas menjadi salah satu motivasi kita para pemuda untuk terus memperjuangkan kebenaran. Walaupun pada kenyataannya, bukan hal yang mudah untuk mendakwahkan Islam ke lingkungan kita bahkan hingga ke tingkat bangsa maupun negara.
Sayangnya, pemahaman agama yang kurang dimengerti oleh remaja saat ini menjadikan ketakwaan mereka kepada Sang Pencipta berkurang atau bahkan hilang tak bersisa, berganti rasa sombong atas apa yang ia miliki. Padahal sejatinya, semuanya hanyalah titipan semata.
Ketika ketakwaan telah hilang dalam diri setiap individu, maka kemaksiatan akan semakin marak dilakukan karena tidak ada lagi rasa takut akan azab yang Allah beri nantinya. Ditambah dengan sikap apatis dan individualis yang kerap kali menjadi hobi baru masyarakat saat ini, menjadikan para pemuda yang baru masuk kepada fase dewasa dilanda kebingungan tanpa tahu arah tujuan untuk apa ia diciptakan.
Diyakini ataupun tidak, sikap apatis dan individualis ini disebabkan oleh sistem sekularisme yang saat ini bercokol di negara kita. Sistem yang menerapkan sikap fashluddin 'anil hayah atau memisahkan agama dari kehidupan ini menjadikan orang tidak ingin membicarakan agama selain di masjid, ataupun di pengajian.
Padahal sejatinya, Islam itu adalah agama rahmatan lil 'alaamiin yakni Rahmat bagi seluruh alam. Dalam hal ini tentu saja Islam bukan hanya mengurusi perihal akidah maupun ibadah semata, melainkan juga dalam hal muamalah bahkan hingga tatanan bernegara sudah sangat lengkap di dalam syariat Islam. Selain karena penerapan sistem sekularisme, permasalahan ini diperparah dengan adanya ghazwul fikri alias perang pemikiran yang terus dilancarkan oleh barat.
Latar belakang mereka melakukan peperangan lewat jalur pemikiran ini adalah karena mereka tidak akan mampu menandingi kekuatan militer kaum muslimin, yang dimana syahid adalah impian mereka. Oleh karenanya, mereka kemudian melancarkan perang pemikiran ini melalui 4F yakni, food, fashion, fun, dan film. Bahkan sekarang juga ditambah dengan faith.
Lalu, di tengah gempuran pemikiran dari berbagai sisi ini, yang ingin membumi hanguskan Islam, bagaimana peran kita sebagai pemuda dambaan umat yang seharusnya menjadi tonggak perubahan menuju masa depan yang lebih cemerlang dengan Islam?
Salah satu yang bisa kita upayakan adalah menjadi pemuda yang terus mempelajari tentang Islam, ilmu pengetahuan, dan juga teknologi. Jangan sampai kita kalah dengan musuh kita, karena dahulu Islam berjaya karena ahli di dalam segala bidang ilmu pengetahuan dan wawasan.
Setelah mempelajari Islam, dan ilmu pengetahuan lainnya, sebarkan itu kepada pemuda-pemuda lainnya agar mereka juga bisa merasakan indahnya Islam. Menyebarkan ilmu tersebut gak harus di dalam forum pengajian, dengan konten-konten berfaedah, ataupun tulisan-tulisan yang kalian hasilkan, bahkan desain yang selama ini kalian buat, bagikan di sosial media. Gunakan teknologi yang kita miliki untuk membumikan Islam ke seluruh penjuru negeri.
Sehingga dengan hal tersebut, kita terus berharap bahwa kelak semoga akan segera hadir para pemuda-pemudi yang menjadikan Islam sebagai akhlak dan kepribadiannya. Bukan hanya itu, nanti generasi kita yang akan terus melanjutkan perjuangan ini hingga kesejahteraan dan keadilan dapat dirasakan oleh seluruh umat di seluruh penjuru dunia.
Wallahu a'lam bish showwab.
Via
Opini
Posting Komentar