Opini
Perilaku Sadis Buah Rusaknya Sistem Kapitalis
Oleh: Lia Purwati
(Penggiat Literasi Islam)
TanahRibathMedia.Com—Banyaknya kasus anak membunuh orangtuanya membuat hati ini menangis. Sungguh tragis dan sadis. Seorang anak yang seharusnya berbakti, kini malah tega menghabisi nyawa orangtuanya. Kejadian seperti ini bukanlah untuk yang pertama kali, namun sudah sering kali terjadi dan terulang lagi.
Dilansir dari beritasatu.com (30-11-2024) seorang anak remaja berusia 14 tahun membunuh ayah dan neneknya serta menikam ibunya. Ayah dan neneknya dinyatakan meninggal dunia. Sementara ibunya mengalami luka yang cukup serius akibat penikaman tersebut.
Entah apa yang ada dipikiran anak tersebut, sehingga tega membunuh ayah dan neneknya serta menikam ibunya sendiri. Generasi muda saat ini bagai berada di ujung tanduk. Akhlaknya sudah tidak mencerminkan seorang anak yang berbakti kepada orangtuanya. Mengapa pembunuhan terhadap orangtua kandung ini bisa terjadi? Bagaimana Islam mengatur hubungan anak dengan orangtuanya?
Kok Bisa?
Seorang anak yang diwajibkan berbakti kepada kedua orangtuanya kini malah menghabisi nyawa salah satunya. Bahkan tega menikam ibunya yang sudah susah payah mengandung dan melahirkannya ke dunia. Seorang anak yang usianya masih belasan tahun sudah menjadi seorang pembunuh keluarganya. Tentunya banyak faktor yang mendukung kejahatan tersebut. Faktor utama banyaknya kejahatan yang muncul saat ini dikarenakan sistem yang diterapkan sekarang.
Sistem sekuler kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan merupakan biang kerok dari maraknya kejahatan yang ada. Bagaimana tidak? Kehidupan masyarakat tidak boleh dihubungkan dengan agamanya. Masyarakat, terutama generasi muda malah asing dengan agamanya sendiri. Sehingga timbullah akhlak buruk yang tidak sesuai syariat
Tanpa disadari, sistem sekuler kapitalisme memfasilitasi kejahatan yang marak saat ini. Dengan kecanggihan teknologi sekarang yang lepas kontrol atau bebas membuat semua orang mudah mengakses informasi apapun. Belum lagi banyaknya konten-konten menyimpang yang bertebaran. Ini semua sangat memudahkan orang untuk melakukan kejahatan.
Apa Solusinya?
Islam merupakan agama satu-satunya yang benar di muka bumi ini. Wajib bagi kaum muslim untuk meyakininya. Islam bukan hanya sekedar agama saja, namun juga sebagai ideologi yang shahih. Dalam Islam, semua diatur dengan syariat yang diturunkan Allah Swt. Tidak seperti sekarang, aturan kehidupan bukan dari Allah melainkan dari penguasa yang ada di pemerintahan.
Maka tidak heran, jika aturan yang diterapkan hanya menguntungkan sebelah pihak saja. Yaitu orang-orang yang berkuasa di dalamnya. Seperti kata pepatah, tumpul ke atas, runcing ke bawah. Begitulah hukum atau aturan yang ada saat ini. Selagi masih mempunyai kuasa, hukum bisa dibeli. Ini semua menjadi bukti kebobrokan sistem yang diterapkan sekarang.
Lain halnya dengan sistem Islam. Berabad-abad lamanya Islam berjaya, selama itulah keadilan ditegakkan seadil-adilnya. Tidak membeda-bedakan yang satu dengan yang lainnya. Jika terbukti bersalah, maka jatuhlah hukuman terhadapnya. Sehingga memberikan efek jera kepada yang lainnya juga sebagai jawabir dan zawajir terhadap pelaku kejahatan.
Dengan demikian, jarang bahkan hampir tidak ada yang melakukan kejahatan serupa. Karena hukuman yang diberikan menimbulkan efek jera pelakunya. Membunuh dihukum qisas (dibunuh). Zina dihukum cambuk seratus kali bagi yang belum menikah. Sedangkan bagi yang sudah menikah di rajam sampai mati. Sehingga dengan adanya hukum ini, maka siapa pun, akan enggan untuk melakukan kejahatan.
Oleh karena itu, sudah seharusnya syariat Islam diterapkan secara kaffah untuk menangani seluruh permasalahan umat saat ini. Selain untuk menjaga akidah umatnya tetap lurus dan sesuai syariat Allah, kehidupan yang tentram dan damai pun akan tercipta. Generasi mudanya pun akan terhindar dari perilaku maksiat.
Wallahu 'alam bis-shawab
Via
Opini
Posting Komentar