Sastra
Bahan Kita Semua Sama
Oleh: Kartika
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Dikisahkan ada seorang pemuda anak petinggi satu daerah sedang berjalan menyusuri pedesaan diiringi oleh para pengawalnya.
Semua orang yang ia lewati membungkukkan badan dan menundukkan kepalanya, tanda mereka menghargainya.
Tetapi ketika ia melewati seorang kakek, kakek itu tidak membungkukkan badan dan tidak menundukkan kepalanya. Pemuda itu begitu marah, dan ia berteriak, " Hai Pak Tua, kenapa kamu tidak menghormatiku? Kamu tahu siapa aku?
Kakek itu menoleh sambil menjawab, "karena aku tahu siapa kamu, maka aku tidak mau menghormatimu."
"Memangnya menurutmu siapa aku? Sampai kamu tidak mau menghormatiku?," tanya si pemuda.
Kakek pun menjawab, "Kamu itu adalah yang terbuat dari air yang hina (nutfah), isi perutmu penuh dengan perkara yang hina (kotoran), dan mati pun kamu akan menjadi sesuatu yang hina (bangkai). Jadi, apa yang harus aku hormati dari kamu?
Pemuda itu tidak menjawab, dia merunduk, dan tidak sepatah katapun keluar dari mulutnya.
Di Hadapan-Nya Kita Sama
Saudaraku, di balik kisah di atas kita bisa mengambil pelajaran, bahwa tidak ada yang perlu dibanggakan dari diri kita. Harta, kekayaan, pangkat, jabatan, ilmu, semua hanyalah titipan dari Allah.
Di hadapan Allah kita semua sama, yang kaya atau yang miskin, yang cantik atau yang kurang cantik, yang ganteng atau yang biasa saja, semua sama di hadapan-Nya, dan yang membedakan kita hanyalah kualitas ketakwaannya.
"Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian."(HR. Muslim no. 2564)
Wallahu'alam bishawwab.
Via
Sastra
Posting Komentar