Opini
Bela Palestina Tak Cukup Sekadar Retorika
Oleh: Ummu Salman
(Pegiat Literasi)
TanahRibathMedia.Com—Dukungan penuh Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina kembali ditegaskan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 Developing Eight Countries (D8), di Kairo, Mesir, Kamis, 19 Desember 2024 (rmol.id, 22-12-2024).
Sebelumnya, dukungan yang sama juga telah disampaikan dalam pidato pertamanya, usai Pengucapan Sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, pada Minggu, 20 Oktober 2024. Presiden Prabowo mengatakan bahwa: “Kita punya prinsip kita harus solider, kita harus membela rakyat-rakyat yang tertindas di dunia ini. Karena itu kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina, Hari ini kita punya medis yang bekerja di Gaza, di Rafah, dengan risiko yang sangat tinggi. Dokter-dokter kita, perawat-perawat kita sudah bekerjasama di Rafah, di Gaza, bersama saudara-saudara kita dari Uni Emirat Arab.” (presidenri.go.id, 20-10-2024).
Pidato Presiden di pertemuan organisasi kerjasama D-8 di Kairo, di samping menyatakan membela Palestina, juga mengajak negeri-negeri muslim untuk bersatu. Ajakan untuk bersatu ini tentunya ajakan yang baik dan sudah seharusnya, karena perpecahan umat Islam telah menjadikan Palestina hingga saat ini terus terjajah.
Hingga sekarang, korban meninggal di palestina telah mencapai sekitar 45ribuan lebih yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Dunia pun bungkam dan tak mampu berbuat apa-apa. Sementara kondisi palestina sudah semakin parah. Masyarakat sipilnya sudah sedemikian lelah mengalami berbagai penderitaan mulai dari berpindah-pindah tempat tinggal, kekurangan bahan pangan, kekurangan air bersih dan berbagai kebutuhan dasar lainnya.
Belum cukup dengan berbagai penderitaan tersebut, mereka pun dengan mudah dihilangkan nyawanya oleh tentara zionis laknatullah. Darah rakyat palestina begitu mudah ditumpahkan tanpa alasan apapun. tentara zionis Israel sesukanya membunuh rakyat Palestina. Dan apa yang dialami oleh rakyat Palestina ini sangat banyak terdokumentasi. Sudah setahun lebih sejak 7 oktober 2023 lalu namun hingga hari ini, genosida terhadap mereka masih terus berlangsung.
Padahal negeri zionis itu berdiri sendiri yang dikelilingi oleh negeri-negeri muslim. Namun tak ada satu pun negeri muslim di sekelillingnya yang mampu menghentikan genosida yang dialami saudaranya di Palestina. Penguasa negeri muslim hanya sekedar mengutuk dan mengecam. Adapun bantuan yang dikirimkan berupa bantuan kemanusiaan seperti makanan, minuman, pakaian dan obat-obatan, kebanyakan tertahan di perbatasan. Bantuan ini pun untuk masuk perlu izin dari tentara zionis, dan Ketika masuk pun, bantuan tersebut seringkali dihancurkan sebelum sampai kepada rakyat Palestina.
Maka pembelaan terhadap Palestina membutuhkan tindakan nyata, tidak hanya sekadar mengecam atau berkata-kata dalam pertemuan-pertemuan internasional. Tindakan nyata itu dapat terwujud dengan pengiriman pasukan militer karena sesungguhnya inilah yang dibutuhkan oleh Palestina. Tanpa pengiriman pasukan, maka pembelaan hanya sekadar retorika.
Apalagi Indonesia mendukung solusi dua negara, yang berarti dukungan tersebut menyetujui tanah Palestina dirampok oleh Zionis. Jika begitu, Palestina tetap tak akan merdeka sepenuhnya. Dukungan pada solusi itu juga merupakan pengkhianatan kepada saudara muslim di Palestina
Dari An-Nu’man bin Bisyir berkata, Rasulullah saw. bersabda “Perumpamaan orang-orang yang beriman, dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh, apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)” (HR. Muslim No 4685)
Di samping itu racun nasionalisme telah sedemikian rupa membuat umat Islam terpecah belah, sehingga masing-masing negeri Islam hanya sibuk dengan urusan wilayahnya masing-masing, tak mampu berbuat banyak untuk menghentikan genosida di palestina.
Maka sesungguhnya Solusi tuntas atas penjajahan yang terjadi di Palestina hanyalah dengan jihad dan Khilafah. Khilafahlah yang akan memobilisasi tentara umat Islam untuk berangkat ke palestina, berperang melawan kekuatan militer penjajah zionis laknatullah.
Umat Islam harus berjuang untuk memahamkan umat tentang solusi hakiki persoalan Palestina ini. Jika penyadaran umat telah berhasil terbentuk, maka solusi hakiki akan terwujud. Thariqoh umat akan dapat terwujud dengan menuntut penguasa untuk mengirimkan pasukan membela Palestina. Untuk itu perlu adanya kelompok dakwah ideologis yang dapat mewujudkan solusi hakiki tersebut sekaligus mendorong para pemuda muslim untuk mengusir zionis dari Palestina.
Wallahu ‘alam bishowab.
Via
Opini
Posting Komentar