Opini
Jembatan Ambruk, Penguasa Harus Gercep Perbaikan
Oleh: Rahmayanti, S.Pd.
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Jembatan merupakan sarana urat nadi perekonomian dan kehidupan masyarakat, yang menghubungkan dua wilayah vital yang biasanya dipisahkan oleh sungai, baik besar ataupun kecil. Menghubungkan masyarakat dengan pendidikan, pekerjaan dan kesempatan tanpa batas. Dengan adanya jembatan membuat mudahnya aktivitas masyarakat yang akan menghantarkan kemajuan pembangunan.
Jalan yang menjadi trans Kalimantan, menghubungkan antara Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) terputus, tepatnya di Kabupaten Paser, penyebabnya, jembatan Busui di Desa Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, mengalami ambruk pada Kamis (16-1-2025) sekitaran pukul 02.14 dini hari. Ambruknya jembatan ini dipicu karena ditabrak sebuah truk bermuatan semen. Jembatan Busui runtuh rusak berat dan tidak bisa lagi dilintas dua arah yang menyebabkan lalu lintas Kaltim-Kalsel lumpuh total.
Menurut keterangan Camat Batu Sopang Misran, truk menabrak bagian fondasi atau siring jembatan, kemudian muatannya terlempar ke jembatan, truk yang datang dari Muara Komam menuju Batu Sopang, yang menjadi imbasnya, jembatan tidak bisa dilewati. Ada dua korban yang sudah di rawat di Puskesmas Batu Kajang. Setelah kejadian ini aparat langsung bergerak. Untuk sementara akses jalan Kaltim menuju Kalsel atau sebaliknya dialihkan ke jalan Hauling milik PT Kideco.
Kejadian yang berakibat ambruknya jembatan harusnya ditanggapi dengan sigap dan segera diperbaiki, karena ini akan menyangkut kepentingan dan kebutuhan orang banyak atau masyarakat. Kepentingan orang banyak merupakan prioritas utama agar bisa berjalannya perekonomian pembangunan, agar tidak terhambat akibat ambruknya jembatan. Kejadian ini sangatlah berdampak besar pada lancarnya mobilitas dan logistik masyarakat.
Ada hal lain yang dirasa cukup memiliki andil penyebab ambruknya jembatan selain ditabrak truk bermuatan semen, jembatan itu juga kerapkali dilewati oleh truk pengangkut batu bara bermuatan berat baik illegal maupun legal yang menggunakan jalan umum dalam hal transportasinya. Dipacu lagi dengan truk bermuatan semen jelas mengancam keselamatan dan nyawa, termasuk ambruknya jalan dan jembatan.
Dengan keadaan seperti ini negara haruslah mampu menyelesaikan masalah dari hulu ke hilir dengan menyerahkan masalah pengelolaan kepemilikan umum ini kepada negara. Bukan menyerahkannya kepada swasta maupun asing sehingga dapat menyebabkan kerugian di masyarakat.
Islam merupakan agama yang sempurna dan paripurna, mampu menyelesaikan permasalahan umat sesulit apapun. Di dalam Islam jembatan dan segala fasilitas umum lainnya, merupakan hak komunal rakyat dan negara haruslah memenuhi dan menjamin dengan kualitas terbaik sehingga tidak mudah ambruk dan runtuh.
Negara yang memiliki pemasukan dana dari banyak sumber, seperti pengelolaan hasil sumber daya alam dan energi, fai, wakaf, shadaqah dan lainnya, akan berusaha mengoptimalkan sarana dan prasarana umum seperti jalan dan jembatan agar mulus, kuat dan berkualitas, sehingga masyarakat yang menggunakan sarana tersebut merasa aman dan nyaman, meminimalisir terjadinya kecelakaan dan hal-hal yang tidak diinginkan. Hal inilah juga yang mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. Negara sendiri yang mengusahakan tanpa harus memerlukan bantuan asing atau swasta semisal membuat jalan tol beserta jembatan, karena itu hanya akan menguntungkan segelintir orang bukan untuk kepentingan masyarkat.
Pernah terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatab yang menyebutkan:
“Seandainya seekor keledai terperosok di kota Baghdad, niscaya Umar akan dimintai pertanggungjawabannya, seraya ditanya : mengapa tidak meratakan jalan untuknya?"
Hal ini pertanda bahwa sangat perdulinya seorang pemimpin terhadap keadaan rakyatnya meskipun hanya seekor binatang di bawah kekuasaannya, Umar begitu merasa takut kalau nanti akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt. dalam masa kepemimpinannya. Rasulullah bersabda:
“Imam (penguasa) adalah mengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang diurusnya.” (HR Muslim).
Itulah sistem Islam yang tercermin dalam bingkai khilafah dengan syariat Islamnya yang akan membangun peradaban gemilang dan kepemimpinan yang unggul terwujud dengan kesejahteraan rakyatnya dalam kehidupan nyata.
Wallahu a’lam.
Via
Opini
Posting Komentar