Opini
Liberalisme Pergaulan Hancurkan Umat Islam
Oleh: Ummu Saibah
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Polda metro jaya mengungkap kasus pesta seks swinger yang ternyata sudah dua kali dilakukan di Jakarta dan delapan kali di Bali. Walaupun peserta tidak dipungut biaya ternyata tanpa seizin pendaftar, video atau rekaman pesta seks tersebut disebarkan oleh pihak penyelenggara (Kompas.com, 10-1-2025). Di Sleman terdapat 98 kasus permohonan dispensasi nikah selama tahun 2024, faktor penyebabnya adalah kehamilan di luar nikah. (Kompas.com, 10-1-2025)
Dari dua kasus di atas kita bisa menyimpulkan betapa rusaknya masyarakat hari ini. Kemaksiatan merajalela, kerusakan moral seakan telah mengakar, individu yang sudah berkeluarga tidak melaksanakan fungsinya sebagai keluarga dan generasi mudanya pun terlibas oleh pergaulan bebas, tak terselamatkan.
Bahaya Sekularisme dalam Kehidupan
Kerusakaan moral hari ini diakibatkan oleh penerapan sistem kapitalis yang telah terbukti rusak dan menyebabkan kesengsaraan global. Negara yang menerapkan sistem kapitalis menjadikan sekularisme sebagai dasar dalam membuat kebijakan untuk mengatur masyarakat dan memecahkan setiap permasalahan. Hal itu sangat merugikan umat Islam karena faham sekularisme bertentangan dengan Islam. Ide pemisahan agama dari kehidupan membuat umat Islam lambat laun meninggalkan agamanya. Padahal agama Islam merupakan ideologi yang memancarkan peraturan untuk memecahkan setiap permasalahan kehidupan. Sehingga ketika syariat Islam tidak diterapkan akan mengakibatkan semakin merajalelanya kemaksiatan dan menyebabkan terjadinya kesengsaraan global seperti yang terjadi hari ini.
Sekularisme juga merupakan akar masalah kerusakan moral. Pemisahan agama dari kehidupan membuat individu tidak menjadikan agama sebagai pedoman dalam berperilaku, padahal akhlak merupakan hasil dari penerapan syariat Islam. Sehingga wajar bila pergaulan menjadi makin liberal, sebagai akibat tidak diterapkannya syariat Islam baik oleh individu maupun negara. Bahkan semua usia menjadi rusak karena pergaulan yang semakin bebas tanpa aturan dalam memuaskan hawa nafsunya, sehingga kerusakan moral makin parah di tengah masyarakat.
Begitulah fakta membuktikan bahwa penerapan sistem kapitalis merusak moral manusia. Alih-alih negara mewujudkan generasi emas, penerapan sistem kapitalis justru melahirkan aturan yang melemahkan moral generasi. Sebagai contoh terbitnya kebijakan yang nyatanya memfasilitasi liberalisasi pergaulan misalnya dengan aturan kontrasepsi untuk pelajar dan pendidikan kesehatan dan produksi yang berasaskan peradaban barat. Juga kebijakan kesetaraan gender dan semua turunnya yang berkiblat pada barat, seperti hak reproduksi dan bodily aitonomim bgg.
Sistem Pergaulan dalam Islam
Islam menjaga kemuliaan manusia dan memerintahkan negara menjaga nasab. Karena nasab sangat penting di dalam Islam, banyak hukum-hukum syariat yang terkait dengan nasab misalnya hukum tentang perkawinan, waris, mahram, dan lain-lain. Bila nasab tidak terjaga maka bisa menyebabkan rusaknya amal ibadah. Oleh karena itu penerapan sistem Islam akan menjaga nasab sehingga terjaga nilai ibadah seseorang .
Islam memiliki mekanisme yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan kerusakan moral antara lain, pertama negara akan menerapkan sistem pergaulan Islam. Di dalam Islam hukum asal laki-laki dan perempuan terpisah, sehingga dalam beraktivitas tidak boleh terjadi ikhtilat (berduaan antara laki-laki dan perempuan tanpa mahram), khalwat (campur baur antara laki-laki dan perempuan dalam satu tempat) dan lain-lain. Interaksi hanya diperbolehkan bila sesuai syariat, misalnya dalam jual beli, belajar, haji dan lain-lain. Hal ini untuk mencegah terjadinya kemaksiatan seperti perzinahan, pelecahan sexual dan kejahatan lainnya.
Mekanisme lainnya adalah penerapan sistem pendidikan berbasis akidah Islam. Hal ini karena di dalam Islam tujuan pendidikan adalah melahirkan generasi yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia serta mencetak generasi yang unggul dalam berbagai bidang ilmu juga siap menjadi pemimpin umat. Keimanan dan ketakwaan akan menjadi benteng kokoh yang menjaga individu dari melakukan kemaksiatan.
Terakhir sistem sanksi yang menjerakan. Mengingat efek jera sangat efisien dalam mencegah berulangnya kemaksiatan yang sama. Negara juga akan menutup semua celah masuknya ide-ide liberal, media-media sekuler dan memberi sanksi tegas terhadap tindakan maksiat yang dapat merusak moral generasi.
Begitulah penerapan sistem Islam oleh negara akan memberikan perlindungan dan rasa aman kepada seluruh rakyat. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia.
Wallahu a'lam bishowab.
Via
Opini
Posting Komentar