Opini
Palestina hanya Merdeka dengan Kh1l4f4h
Oleh: Suci Hardiana Idrus
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Genosida yang menimpa umat Muslim di Palestina sudah berlangsung selama 15 bulan, dengan angka kematian lebih dari 46 ribu syuhada yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Palestina, Januari 2025.
Pengeboman masih berlanjut sampai hari ini, meskipun telah disepakati adanya penandatanganan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Melansir dari CNNIndonesia.com (16-1-2025), Militer Israel masih terus membombardir wilayah Gaza hingga menewaskan puluhan orang dalam sehari, meski gencatan senjata baru saja diumumkan.
Laporan dari otoritas setempat menggambarkan pengeboman tanpa henti di wilayah tersebut pada Rabu (15/1) dan Kamis (16/1). Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 77 orang, dan 21 di antaranya adalah anak-anak dan 25 orang wanita.
Sudah puluhan ribu warga Palestina syahid. Anak-anak Palestina kehilangan keluarganya dan masa kecilnya. Bahkan banyak dari anak-anak Palestina kehilangan hak hidup mereka dengan layak sebagaimana anak lainnya. Yang ada, tawa dan tangis mereka bahkan bersamaan dengan dentuman keras rudal menghujani langit biru di atas tempat tinggal mereka. Entah hari ini masih bisa tertawa, atau harus diangkat ke surga.
Penting untuk disadari dengan cermat, bahwa ini merupakan gencatan senjata sementara, tidak menutup kemungkinan di hari lainnya zionis mengangkat senjatanya lagi kepada penduduk di Palestina. Gencatan senjata bukan tanda perdamaian permanen dan hakiki. Nyawa dan hak-hak saudara muslim Palestina masih belum merdeka seperti individu lainnya di dunia. Solusi dua negara juga bukan solusi, dan bukan letak keadilan. Akar permasalahannya adalah pendudukan zionis dan warga-warganya yang merampas tanah pemilik sesungguhnya.
Palestina adalah marwah dan izzah umat Islam. Jika mereka terjajah, maka seluruh umat Islam berada dalam kemunduran yang luar biasa. Para pemimpin terdahulu kita menjaga kemuliaannya hingga berabad-abad, tidakkah kita bertanggungjawab atas kembalinya kemuliaan tersebut? Berpihaklah, ikutlah berkontribusi semaksimal dalam perjuangan pembebasan ini. "Ya Allah, satukanlah pemimpin dan negara-negara Muslim yang tercerai berai demi pembebasan Masjidil Aqsha."
Seluruh dukungan untuk Palestina datang dari seluruh penjuru dunia. Tapi mengapa penjajahan masih terus berlangsung? Hanya ada satu alasan. Karena tidak adanya persatuan, tidak adanya kepemimpinan yang menyatukan umat Islam di dunia, dan tidak adanya seruan jihad dari penguasa-penguasa Muslim. Seluruh negeri-negeri Islam masih didominasi oleh hegemoni Barat. Politik dan ekonomi mereka masih disetir, dan mereka mau-mau saja jadi pengemudinya. Padahal potensi menjadi bangsa yang mandiri adalah keniscayaan. Potensi menjadi umat dan negara yang super power bukan bukan mimpi manis, tapi mimpi yang harus diwujudkan.
Diam memang bukan pilihan atas kezaliman dan kebatilan. Diam akan menjadi emas dan berharga jika ditempatkan pada posisi yang setara. Tidak ada ruginya umat terus-menerus bersuara tentang Palestina meski jauh di sana. Tidak ada ruginya terus-menerus bersuara tentang kemanusiaan meski apapun agamanya. Tidak ada ruginya umat terus-menerus bersuara tentang Islam dan kepemimpinan politik Islam (Kh1l4f4h), sebab itu dari Allah untuk segenap umat manusia. Sebab didalamnya akan tercipta kedamaian dan keadilan yang menyeluruh tanpa pandang bulu. Nyawa manusia yang tak berdosa haram tertumpah, demikian hak-hak dalam kehidupan serta berkeyakinan setiap individu dijaga sebagai bentuk tanggung jawab negara dalam sistem Khilafah.
Negara-negara yang membantu melahirkan Israel tidak akan pernah berpihak pada Palestina. Justru pengeboman dan kezaliman lainnya didukung penuh oleh negara-negara tersebut, terutama Amerika. Maka upaya perdamaian yang ditawarkan Amerika dan organisasi dunia buatan mereka seperti PBB sesungguhnya hanyalah perdamaian bathil dan semu. Sementara jika negara Islam dengan sistem Khilafah ada di tengah-tengah umat. Maka sudah pasti seruan jihad untuk negeri-negeri muslim akan bersatu di bawah naungan Khilafah yang akan membebaskan negeri-negeri muslim yang tertindas di belahan bumi mana pun.
Seorang Muslim jangan sampai lupa bahwa Masjidil Aqsha adalah bagian penting dari keimanan. Upaya dan langkah-langkah pembebasan tanah barakah ini menjadi tanggung jawab bersama, seluruh umat Islam. Insyaallah, hari itu akan tiba, semakin dekat dan semakin dekat. Sesungguhnya generasi khairu ummah itu diusahakan, dirancang, dan diupayakan sebab-sebab terjadinya. Kaum Muslimin jangan menyerah, jangan abai, dan jangan merasa tidak pantas. Terus perbaiki diri, belajar dan belajar. Sadar agama, sadar politik, sadar potensi kaum muslimin di seluruh dunia bisa bersatu melawan penjajah zalim di mana pun.
Wallahu a'lam.
Via
Opini
Posting Komentar