Reportase
Puluhan Ribu Massa Serukan Pembelaan dan Pembebasan atas Palestina
TanahRibathMedia.Com—Dengan mengibarkan liwa dan rayah, puluhan ribu massa, membanjiri Kota Jakarta. Barisan yang panjang (long march) dari patung kuda menuju Kedubes AS serasa menggentarkan media masa dan dunia.
Teriknya matahari yang membersamai, kelak akan menjadi saksi di hadapan Sang Rabbul Izzati. Rentang usia tidak menghalangi mereka untuk melangkahkan kaki. Anak-anak, para pemuda, orang dewasa maupun yang usianya telah senja, tumpah ruah di jalanan menyerukan pembebasan.
Di bawah satu komando MC, gaung takbir dan yel-yel itu menghiasi suasana aksi. Mengobarkan semangat juang dalam menyerukan pembelaan dan pembebasan atas negeri Palestina.
"La illa ha Illa Allah, la illa ha Illa Allah"
"Umat Islam bersatu, umat Islam bersatu" "Bebaskan Palestina, kirimkan tentara"
"Labaik, labaik, labaika ya Allah"
" Biruh, bidam, nafdika ya Aqsha"
(Dengan nyawa, dengan darah, kami akan membelamu ya Aqsha).
"Free, free, free Palestine!" Suara yel-yel bersahutan kemudian dibarengi dengan kalimat takbir.
"Allahu Akbar," pekikan tersebut, diikuti liwa dan rayah yang membumbung ke angkasa membuktikan kepada dunia, bahwasanya umat Islam di Indonesia tidak mati rasa.
Semangat juang yang menggelora, menyisakan rasa haru pada setiap jiwa yang menyaksikannya.
Giant banner yang bertuliskan semangat Isra Mikraj, bagaimana membebaskan Palestina dengan solusi yang tuntas terpampang dengan gagah di sisi jalan.
Rayah raksasa pun diarak oleh puluhan peserta, sebagai simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia tanpa ada sekat kebangsaan.
Rangkaian acara yang berlangsung kurang lebih sekitar 4 jam itu menghadirkan beberapa orator. Orasi pertama yang disampaikan oleh KH. Rokhmat S. Labib selaku Ulama Aswaja itu begitu menggetarkan.
"Gencatan senjata itu sifatnya sementara, Saudara. Begitu gencatan senjata selesai, mereka akan kembali menyerang, mereka akan kembali menyerbu, mereka akan kembali menjatuhkan bom-bom, rudal-rudal mereka dan kembali menumpahkan darah kaum muslimin," suaranya lantang dan membahana di hadapan puluhan ribu masa.
Sosok yang sudah tidak lagi muda itu terus menyampaikan orasinya. Hingga pada kalimat penutup bahwa solusi yang diinginkan oleh Allah Swt. atas Palestina bukanlah gencatan senjata melainkan jihad fi sabilillah yang hukum awalnya fardhu kifayah menjadi fardhu 'ain.
"Apa Saudara? Apa yang fardhu 'ain? Ji, jihad. Karena jihad tidak atau belum mungkin kita lakukan. Minimal Saudara, kita melakukan masiroh untuk menentukan kaum muslimin yang ada di sana, bahwa kita kaum muslimin yang ada di Indonesia punya kepedulian terhadap urusan jihad, terhadap urusan mereka. Takbir!"
Acara yang cukup lama itu tidak hanya berisi orasi. Berbagai selingan acara juga mewarnai suasana aksi, seperti parade liwa dan rayah dan lagu nasyid Soutul Khilafah menggema di angkasa.
Panasnya kota Jakarta tidak menyurutkan perjuangan peserta aksi. Hingga matahari tepat di atas kepala, orator terakhir yakni KH. Yasin Muthohar selaku ulama aswaja membakar semangat peserta dengan pekikan takbir.
"Pembawa acara telah menyampaikan bahwa solusi Palestina adalah jihad dan khilafah," ucapnya dengan suara yang lantang.
"Jihad, jihad, jihad, jihad, takbir! Allahu akbar!" kata itu diulang beberapa kali dan diikuti oleh peserta aksi.
"Saudara-saudara, perjuangan menegakkan khilafah yang menjadi solusi permasalahan Palestina dan segenap permasalahan umat Islam membutuhkan kesabaran. Kesabaran untuk datang ke sini, kesabaran kita untuk memberikan opini lebih luas lagi, kesabaran kita untuk tetap istikamah dalam perjuangan ini. Takbir!" ucap kyai dengan semangat yang menggelora. Membangkitkan semangat perjuangan demi tegaknya khilafah ala min hajj nubuwwah yang Allah Swt. janjikan.[] L. Nur Salamah
Via
Reportase
Posting Komentar