Opini
Rajab, Saatnya Mengembalikan Persatuan Umat dan Kemenangan Islam
Oleh: Ratna Kurniawati, SAB
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Momen pergantian tahun 2024 menuju 2025 bertepatan dengan malam 1 Rajab 1446 H. Umat tidak hanya disibukkan dengan gegap gempita menyambut pergantian tahun 2025 tetapi banyak yang bermuhasabah dengan zikir dan doa menyambut datangnya bulan Rajab. Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt. yakni bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Ke-empat bulan di atas disebut sebagai bulan haram (bulan yang dimuliakan).
Sebagai umat Islam kita diperintahkan untuk memperbanyak ibadah dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan menjauhi segala larangan-Nya karena dalam bulan haram keutamaannya adalah memiliki pahala berlipat dan dosa berlipat ketika melakukan kemaksiatan yang melanggar syariat Allah.
Bulan Rajab merupakan bulan penuh ampunan dan keberkahan sehingga umat Islam saling berlomba untuk melakukan kebaikan. Namun yang perlu di ingat ada beberapa momen penting yang terjadi pada bulan Rajab yakni peristiwa hijrahnya kaum muslimin yang pertama ke tanah Habasyah, Isro' Mi'roj, perang Badar, perang Yarmuk, pembebasan Baitul Maqdis, serta runtuhnya kekhilafahan Turki Utsmani pada 28 Rajab 1342 H.
Kemuliaan bulan Rajab sebagaimana umat terdahulu telah menorehkan tinta sejarah kegemilangan peradaban Islam menjadi umat yang dengan peradaban tinggi dan menjadi tolok ukur mercusuar dunia. Kita sebagaimana umat Islam saat ini hendaknya dapat mencontohnya untuk kembali menjadikan umat Islam sebagai umat terbaik dengan kebangkitan Islam.
Menyadarkan umat bahwa saudara-saudara kita sesama umat muslim saat ini sedang terjajah dan terampas hak-haknya. Kondisi umat Islam tanpa perisai menjadi terombang-ambing dan mengalami keterpurukan karena tidak adanya persatuan umat. Sistem kapitalisme sekuler merupakan sistem yang rusak masih diadopsi oleh negeri-negeri muslim saat ini termasuk Indonesia. Kerusakan demi kerusakan yang terjadi di dunia akibat penerapan sistem kapitalisme semakin menunjukkan bahwa sistem ini tidak layak dan pantas untuk di tinggalkan.
Umat Islam seharusnya sadar bahwa kita memiliki ideologi Islam yang pernah menguasai 2/3 dunia di mana dengan kekuatan ideologi tersebut mampu mengalahkan negara manapun dalam satu komando kepemimpinan daulah khilafah Islamiyah. Daulah khilafah Islamiyah inilah yang nanti akan menjadi perisai bagi umat Islam. Umat Islam akan terlindungi dan terjaga kemuliaannya serta hidup berkah sejahtera dalam naungan daulah Islam.
Keruntuhan daulah Khilafah Utsmaniyah di Turki oleh Mustafa Kemal laknatullah menjadikan momen menyakitkan bagi umat Islam karena kehilangan perisai yang akan melindungi umat. Umat Islam menjadi tertindas, terkoyak dan dihinakan serta wilayah mereka direnggut paksa. Wilayah kaum muslim dibagi-bagi oleh kaum penjajah dan mereka dipisahkan oleh sekat-sekat nasionalisme. Umat Islam menjadi terpuruk, terpecah belah tidak bisa bersatu karena ada sekat kebangsaan. Ketika saudara sesama muslim di Palestina dibantai, disiksa oleh musuh-musuh Islam karena batas negara kita tidak bisa memberikan bantuan dan perlindungan. Batas sekat nasionalisme menjadikan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina bukanlah menjadi urusan kaum muslim lainnya. Mereka hanya bisa mengecam, mendoakan tanpa bisa memberikan perlindungan secara nyata seperti mengirim tentara sebagai bala bantuan mengusir penjajah.
Tidak adanya penerapan Islam kaffah menjadikan kerusakan dalam segala aspek kehidupan. Aturan ekonomi, sosial, pendidikan, politik, hukum dibuat bebas tanpa batas dalam sistem kapitalis sekuler. Kezaliman dan ketidakadilan terjadi dimana-mana dan selalu rakyat kecil menjadi korbannya. Kado awal tahun 2025 disambut dengan harga-harga barang mengalami kenaikan signifikan akibat kebijakan PPN 12 persen. Rakyat kecil selalu menjadi korban akibat penerapan sistem kapitalis sekuler. Disaat pengusaha besar diberikan keringanan pajak dengan dalih menarik investor asing tetapi rakyat kecil diperas habis dengan pajak sehingga makin sengsara.
Beginilah gambaran nyata dunia tanpa Islam sebagai perisai, kondisi umat Islam semakin terkoyak dan menderita. Keadaan berbeda ketika Islam memimpin dunia dan menjadi mercusuar yang menggentarkan musuh-musuh Islam. Umat Islam mendapatkan perlindungan baik harta maupun nyawa. Dengan Islam kaffah melahirkan kondisi adil, sejahtera, aman dan harmonis dari segala lini kehidupan. Kehebatan daulah Islam menjadikan peradaban yang agung dan menjadi rujukan bagi dunia.
Kekuatan Islam yang bersumber pada akidah Islam dengan landasan Al-Quran mampu menaklukkan berbagai wilayah hingga 2/3 dunia dalam naungan daulah khilafah Islamiyah. Oleh karena itu, sudah saatnya umat Islam sadar dan bangkit dengan kegemilangan Islam. Kemenangan dan kebangkitan Islam adalah janji Allah Swt. dan kabar gembira dari Rasulullah yang harus kita sambut dan perjuangkan.
Momen bulan Rajab ini menjadikan pengingat dan penyemangat kita untuk menyongsong kebangkitan Islam. Berjuang mengembalikan kemuliaan Islam yang saat ini semakin terpuruk. Saatnya sebagai umat Islam sekaligus pengemban dakwah bersunggguh-sungguh berjuang demi mewujudkan janji Allah Swt. akan kebangkitan Islam dalam naungan daulah khilafah Islamiyah. Saatnya menjadikan bulan Rajab sebagai pembuktian kita dengan persembahan amal terbaik.
Wallahualam bishawab.
Via
Opini
Posting Komentar