Opini
Solusi Hakiki untuk Palestina bukanlah Gencatan Senjata
Oleh: Ratna Farida, S.Pd.
(Praktisi Pendidikan)
TanahRibathMedia.Com—Gencatan senjata yang terjadi pada konflik zionis Yahudi Palestina bukan karena tekanan Trump kepada Netanyahu namun karena zionis tidak sanggup mematahkan pertahanan rakyat Gaza.
Hamas dan zionis mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza pada Rabu malam 15 Januari 2025 yang menurut tim mediator dari pihak Qatar, Mesir, dan Amerika mulai berlaku pada 19 Januari 2025. Gencatan senjata ini mulai berlaku efektif pada Ahad, 19 Januari 2025 pukul 08.30 waktu setempat. Gencatan senjata ini diopinikan sebagai solusi langkah pertama untuk mengakhiri agresi brutal zionis yang telah menewaskan 47 ribu warga Gaza, kebanyakan anak–anak dan perempuan.
Gencatan senjata bukan kali ini saja terjadi dan diopinikan sebagai solusi. Gencatan senjata telah berulang kali dilakukan, namun tindakan ini tidak memberikan kebaikan sedikit pun untuk umat Islam. Sebagaimana yang sudah terjadi sebelumnya gencatan senjata akan diambil oleh zionis tatkala mereka merasa kewalahan menghadapi para mujahid Palestina. Padahal Zionis telah didukung oleh negara pemegang ideologi kapitalisme Amerika Serikat (AS).
Amerika Serikat telah mengucurkan banyak sekali bantuan, mulai dari dana keamanan seperti iron dome, hingga persenjataan. Statemen politik pemimpin Amerika Serikat pun begitu kentara berada di sisi Zionis, bahkan yang lebih menyakitkan, pemimpin–pemimpin negeri kaum Muslimin justru memberi peluang kepada musuh–musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menumpahkan darah, merampas lahan, menghancurkan, dan menodai rumah kaum Muslimin. Penguasa negeri-negeri Muslim pun membiarkan musuh–musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki segala alasan untuk menindas kaum Muslim dan menghasut serta menakut–nakuti umat Islam di negeri–negeri Muslim lainnya agar tidak melakukan tindakan apapun. Padahal Allah telah memberikan mereka amanah kekuasaan yang seharusnya dengan kekuasaan itu mereka memiliki tugas untuk menggerakan tentaranya sekuat tenaga dalam membebaskan Palestina. Namun mereka tidak melakukan hal itu.
Secara logika zionis pasti akan menang melawan umat Islam di Palestina karena Zionis mendapat bantuan dari AS bahkan didukung oleh penguasa Muslim. Namun hingga saat ini zionis terus menerus kewalahan menghadapi mujahid Palestina. Jadi gencatan senjata bukan karena tekanan Trump kepada Netanyahu, namun karena Zionis tidak sanggup mematahkan rakyat Gaza. Gencatan senjata hanya kedok zionis untuk mengambil nafas dalam pertempuran
Keteguhan Rakyat Gaza Menggentarkan Zionis
Para mujahidin Palestina terus memberikan fakta yang menyakitkan bagi Zionis. Sekali pun umat Islam di Palestina sendirian, mereka menderita kelaparan, mereka dibunuh dan banyak pemimpin pejuang yang syahid namun mereka tetap dalam keteguhan, kesabaran. dan ketabahan. Keimanan yang menjadi sumber kekuatan gairah jihad para mujahid dalam mempertahankan tanah Palestina, tanah Kharajiyyah milik kaum Muslimin telah menggentarkan Zionis. Karena itu zionis telah kalah telak sedari awal mereka tidak layak berlaga di medan tempur untuk melawan para mujahid Islam yang mencintai syahid. Jihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Umat Islam khususnya kaum Muslimin di Gaza harus menyadari bahwa gencatan senjata tidak akan mengubah apa pun.
Gencatan Senjata bukan Solusi
Gencatan senjata tak akan mengubah apa pun. Apa yang dilakukan oleh zionis pasca beberapa jam gencatan senjata dengan membunuh rakyat Palestina menunjukkan bahwa solusi hakiki hanyalah jihad dan khilafah.
Zionis akan tetap mengkhianati kesepakatan itu dengan menyerang kaum Muslimin kembali. Terbukti beberapa jam sejak pengumuman kesepakatan gencatan senjata, zionis melakukan serangan dan menewaskan sedikitnya 82 orang. Jadi apa yang dilakukan oleh zionis ini sudah sangat jelas menunjukkan untuk kesekian kalinya bahwa solusi untuk Palestina bukan dengan bantuan–bantuan kemanusiaan, boikot, dan solusi parsial pragmatis lainnya. Solusi hakiki untuk mengakhiri masalah ini hanyalah dengan jihad dan khilafah. Terwujudnya daulah khilafah yang akan mengirim tentara untuk berjihad membebaskan Palestina adalah kemenangan yang nyata. Umat harus meyakini kemenangan adalah milik umat Islam dan pujian hanya milik Allah. Allah ta’ala telah berfirman:
“Sesungguhnya kami telah menganugerahkan kepadamu kemenangan yang nyata” (TQS Al Fath : 01)
Kemenangan Milik Umat Islam
Umat harus meyakini kemenangan adalah milik umat Islam dan pujian milik Allah. Kemenangan akan datang atas pertolongan Allah. Oleh karena itu, jalan perjuangan wajib sesuai tuntunan Allah, tidak menyerahkan urusan pada musuh–musuh Allah. Umat harus terus berjaung untuk mewujudkan solusi hakiki.
Kemenangan akan datang atas pertolongan Allah. Allah ta’ala berfirman:
“Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (TQS Al-Anfal: 10)
Maka agar umat Islam ditolong Allah, umat Islam wajib berjuang sesuai tuntunan Allah, tidak menyerahkan urusan pada musuh–musuh Allah. Karena itu, umat harus terus berjuang secara syar’i untuk mewujudkan solusi hakiki. Sudah saatnya kaum Muslimin menyadari keberadaan partai politik Islam Ideologis. Jangan pernah lelah dan senantiasa istikamah dalam mendakwahkan kefardhuan menegakkan syariat Islam Kaffah dalam naungan Khilafah. Sudah saatnya kaum Muslimin memberikan kepercayaan dan pertolongan kepada partai untuk memimpin umat. Karena hanya partai politik Islam Ideologis yang memiliki fikrah dan thariqah yang shahih dalam mewujudkan junnah (perisai) kaum Muslimin yaitu Khilafah Islamiyah. Semoga Allah mentegerakan kemenangannya untuk kaum Muslimin. Aamiin.
Via
Opini
Posting Komentar