Straight News
FDMPD: Puluhan Ribu Aktivis Hizbut Tahrir Indonesia Melakukan Aksi Bela Palestina
TanahRibathMedia.Com—Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra menyampaikan puluhan ribu aktivis Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi bela Palestina bersamaan dengan momentum Isra Mi'raj.
"Puluhan ribu aktivis Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi bela Palestina pada Minggu, 26 Januari 2025, bersamaan dengan momentum Isra Mikraj Rasulullah saw.," bebernya kepada Tanah Ribart Media, Senin (27-1-2025).
Ahmad mengungkapkan aksi bela Palestina diramaikan dengan berkibarnya bendera Rasulullah, yaitu al-liwa (bendera warna putih bertuliskan tauhid) dan ar-rayah (panji Rasulullah warna hitam bertuliskan tauhid) sebagai simbol optimisme akan persatuan umat Islam sedunia.
"Aksi Bela Palestina, yang diadakan di depan Kedubes Amerika Serikat itu diawali long march dari Patung Kuda. Bendera Rasulullah, Ar Raya dan Al Liwa bertuliskan kalimat Tauhid berkibar sepanjang acara aksi," ucapnya.
Ahmad menuturkan, bagi seorang muslim, persoalan Palestina bukanlah sekadar persoalan kemanusiaan, kolonialisme, dan kezaliman. Namun lebih dari itu adalah persoalan agama, yakni persoalan akidah, syariah dan politik Islam. Umat Islam wajib melek politik Islam dalam melihat krisis Palestina, bukan sekedar dari sisi solidaritas kemanusiaan.
“Perumpamaan kaum Mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam," ujarnya.
Sebab, menurut Ahmad, sejak perisai umat dihancurleburkan, Yahudi berusaha menguasainya dengan cara nista. Tujuh puluh delapan persen tanah Palestina dicaplok otoritas zionisme Yahudi pada 1948 dan disusul pendudukan Yerusalem dan wilayah Palestina lain pada 1967. Umat Islam Palestina pun kian menderita dengan Penjajahan yang tiada henti mereka alami hingga kini.
Lebih lanjut, Ahmad memberikan analogi sederhana untuk penjajah adalah diusir dari bumi Palestina. Menurutnya, mengusir penjajah adalah dengan perang, jihad fi sabilillah.
"Tidak ada solusi yang lebih baik dan lebih tepat, selain jihad fi sabilillah," tutupnya.[] Novita Ratnasari
Via
Straight News
Posting Komentar