Opini
Gencatan Senjata, Hanya Sebuah Kesepakatan Ilusi
Oleh: Aniroh, Amd. Akt.
(Aktivis Muslimah)
TanahRibathMedia.Com—Hamas dan Israel sepakat melakukan kesepakatan gencatan senjata pada hari Ahad, 19 Januari 2025 di jalur Gaza Palestina sekaligus untuk mengakhiri peperangan Hamas-Israel selama 15 bulan sejak Oktober 2023 lalu (19-01-2025).
Namun, setelah kesepakatan tersebut pesawat tempur dan artileri Zionis Yahudi tiba-tiba melancarkan serangan udara ke Palestina. Israel juga memblokade jalan utama dan melarang rakyat Palestina kembali ke rumah-rumah mereka. Hamas dan Israel saling menuding mengkhianati kesepakatan gencatan senjata.
Sifat asli dari zionis Israel yang suka berkhianat sudah bukan menjadi hal aneh. Beberapa kali dilakukan kesepakatan gencatan senjata selama itu juga zionis Israel melakukan pengkhianatan dan pelanggaran perjanjian.
Sifat terbiasa mengkhianati ini tak lepas dari keyakinan zionis Israel terhadap agama keyakinan mereka. Zionis Israel meyakini bahwa Palestina adalah tanah mereka yang sudah dijanjikan. Tanah mereka yang harus diambil kembali. Tanah yang harus menjadi tempat hidup mereka. Sejarah zionis Israel yang dimulai dari keserakahan bapak pendiri zionis Israel yang meminta tanah kepada Khalifah Abdul Hamid di masa Kekhilafan Utsmani, hingga Kekhilafan Utsmani hancur dan mereka berhasil masuk ke wilayah Palestina. Dan puncaknya di tahun 1948 zionis Israel berbondong-bondong masuk ke Palestina dan mengusir kaum muslimin dari tanah suci Palestina. Genosida dan penjajahan zionis Israel berlangsung hingga hari ini.
Masjidil Aqhsa adalah kiblat pertama kaum muslimin. Tempat Isra Mikraj Rasulullah saw. Menjadi tempat suci yang di sekelilingnya diberkahi. Menjadi kunci kemuliaan kaum muslimin. Al- aqhsa terjajah sama saja kaum muslimin yang di segala penjuru juga terjajajah. Sebagaimana Perjuangan Rasulullah hingga wafatnya menyemangati agar sahabat memprioritaskan dan membebaskan Palestina. Kesungguhan beliau memerintahkan Usamah untuk membebaskan Syam yang kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abu Bakar hingga dibebaskan di masa Khalifah Umar ra.
Sempat dijajah kembali oleh pasukan Salib dan kemudian dibebaskan kembali oleh Panglima Shalahuddin Al Ayuubi. Bagaimana sejarah perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi dalam merebut kembali tanah Palestina menjadi kisah dan sejarah yang terus diulang-ulang oleh para ulama kepada kaum muslimin untuk melahirkan generasi-generasi Shalahuddin berikutnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tanah Palestina, Baitul Maqdis yang saat ini masih dikuasai oleh Zionis Israel. Bagaimana perjuangan Rasululullah, Sahabat, Pahlawan- pahlawan Islam dalam menjaga Baitul Maqdis agar tidak dikuasasi oleh orang-orang kafir.
Namun melihat sikap penguasa negeri-negeri Muslim yang jauh dari ajaran Rasulullah sungguh miris. Hanya kecaman dan kutukan yang mereka lakukan kepada para zionis Israel tanpa ada aksi nyata untuk menghentikan genosida dan penjajahan terhadap kaum Muslimin di Baitul Maqdis.
Penjajahan dan Genosida di Palestina bukanlah hanya permasalahan kaum Muslimin di sana. Masalah Palestina adalah masalah kaum Muslimin di seluruh dunia. Kecaman, kutukan, donasi dan gencatan senjata bukanlah solusi solutif untuk membebaskan Palestina. Sudah berapa puluh tahun dan berapa kali solusi-solusi seperti itu dilakukan namun tidak sedikit membuat zionis Israel jera, justru menjadi lebih semakin berani. Ditambahan dengan sokongan dan bantuan dari Amerika membuat zionis Israel tak pernah menghentikan aksi keji mereka.
Sudah saatnya kaum muslimin bersatu, dalam bingkai Khilafah untuk melanjutkan kehidupan Islam, berjihad melawan zionis Israel dan membebaskan Baitul Maqdis.
Via
Opini
Posting Komentar