Opini
Hancurnya Mental Generasi, Islam Punya Solusi
Oleh: Nur Saleha, S.Pd.
(Pendidik dan Pemerhati Remaja)
TanahRibathMedia.Com—Meningkatnya jumlah remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental menunjukkan adanya masalah serius dalam pembinaan generasi. Data terbaru mengungkap bahwa 15,5 juta remaja di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, sebuah angka yang mencerminkan kegagalan sistem dalam membangun generasi yang kuat dan tangguh (Disway.id, 21-02-2025). Lantas, siapa yang bertanggung jawab atas kondisi ini?
Akar Masalah Kesehatan Mental Remaja
Dalam sistem kapitalisme yang diterapkan saat ini, kehidupan generasi muda jauh dari nilai-nilai Islam. Sistem pendidikan yang sekuler melahirkan remaja yang berpikiran liberal, kehilangan jati diri, serta tidak memiliki pegangan hidup yang jelas. Mereka diajarkan mengejar kesuksesan duniawi tanpa pemahaman hakiki tentang tujuan hidup yang sebenarnya. Akibatnya, banyak yang mengalami stres, depresi, hingga bunuh diri.
Menurut laporan Tempo.co (27-06-2024), BKKBN menyatakan bahwa remaja saat ini mengalami krisis mental akibat tekanan hidup yang semakin berat, mulai dari pendidikan yang kompetitif, ekspektasi sosial yang tinggi, hingga pengaruh negatif dari media sosial.
Bahkan media sosial menjadi salah satu faktor utama yang memperburuk kondisi mental remaja, dengan maraknya perbandingan hidup yang tidak realistis dan tekanan sosial yang berlebihan (Kompas.com,13-02- 2025)
Selain itu, gaya hidup hedonis yang dipromosikan oleh sistem kapitalisme juga berkontribusi besar terhadap krisis mental generasi muda. Mereka dibombardir dengan konten-konten yang menanamkan pola pikir konsumtif, kehidupan serba instan, dan nilai-nilai yang bertentangan dengan Islam. Akibatnya, banyak remaja yang merasa kehilangan arah dan tujuan hidup, sehingga rentan terhadap gangguan mental.
Islam Membangun Generasi Bermental Kuat
Islam memiliki sistem yang komprehensif dalam membangun generasi yang kokoh. Dalam sistem Khilafah, negara bertanggung jawab penuh terhadap pembinaan generasi melalui penerapan syariat Islam dalam semua aspek kehidupan, di antaranya :
1. Pendidikan berbasis akidah Islam
Islam mewajibkan negara untuk membangun sistem pendidikan yang berlandaskan akidah Islam. Pendidikan dalam Islam tidak hanya berorientasi pada akademik, tetapi juga pada pembentukan kepribadian Islam yang kuat. Remaja dididik dengan pemahaman yang benar tentang tujuan hidup, yaitu beribadah kepada Allah, sehingga mereka tidak mudah terguncang oleh tekanan duniawi.
2. Peran keluarga dan masyarakat
Negara dalam Islam juga memiliki peran dalam membentuk keluarga yang kuat. Orang tua diberikan pendidikan dan bimbingan agar mampu mendidik anak-anak mereka dengan benar. Masyarakat pun dibentuk agar memiliki kepedulian terhadap generasi muda, sehingga mereka tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan islami.
3. Menjauhkan Remaja dari Pemikiran Sekuler
Islam menetapkan kebijakan yang melindungi generasi dari pemikiran yang bertentangan dengan Islam. Konten media yang merusak moral dan meracuni pemikiran remaja akan disaring dan dikontrol oleh negara. Dengan demikian, remaja tidak akan terjebak dalam gaya hidup hedonis dan materialistis yang justru memperparah krisis mental.
Selain itu, negara juga memastikan bahwa setiap individu mendapatkan akses yang memadai terhadap layanan kesehatan mental yang sesuai dengan prinsip Islam. Dalam Islam, kesehatan mental bukan sekadar masalah psikologi, tetapi juga terkait erat dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Oleh karena itu, penyelesaian terhadap gangguan mental tidak hanya dengan terapi psikologis, tetapi juga dengan memperkuat hubungan dengan Allah melalui ibadah dan pemahaman Islam yang mendalam.
Khilafah Melahirkan Generasi Cemerlang
Sejarah membuktikan bahwa di bawah kepemimpinan Islam, lahir banyak generasi cemerlang yang berkontribusi besar bagi peradaban dunia. Ilmuwan Muslim seperti Al-Farabi, Ibn Sina, dan Al-Khwarizmi adalah bukti bagaimana sistem Islam mampu mencetak generasi yang unggul dalam berbagai bidang. Mereka tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki ketahanan mental dan spiritual yang kuat.
Maka, solusi dari krisis mental generasi saat ini bukanlah dengan sekadar kampanye kesadaran atau layanan konseling semata, melainkan dengan kembali kepada sistem Islam yang telah terbukti mampu mencetak generasi unggul. Kapitalisme telah gagal, dan saatnya umat kembali kepada Islam sebagai satu-satunya solusi hakiki bagi peradaban manusia.
Khatimah
Mentalitas generasi saat ini berada di titik kritis akibat penerapan sistem kapitalisme sekuler yang gagal membina remaja secara holistik. Krisis kesehatan mental yang dialami oleh jutaan remaja bukan sekadar persoalan individu, tetapi merupakan dampak dari sistem yang rusak dan tidak sesuai dengan fitrah manusia. Islam menawarkan solusi yang nyata dan terbukti dalam membangun generasi bermental kuat melalui sistem pendidikan berbasis aqidah, peran keluarga dan masyarakat yang solid, serta kebijakan negara yang melindungi remaja dari pemikiran sekuler yang merusak. Dengan kembalinya sistem Islam dalam naungan Khilafah, generasi cemerlang akan kembali lahir dan membangun peradaban yang mulia.
Via
Opini
Posting Komentar