Sastra
#KaburAjaDulu
Oleh: Yetti
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Di tengah gonjang-ganjing Indonesia
Generasi mudanya mulai lantang bersuara
Berciut di sosial media
Mengumumkan kepada dunia
"Kami pengen kabur aja!"
Kabur dari negeri khatulistiwa nan kaya
Tak layak lagi sebagai tempat bekarya
Sudah muak dengan cengkraman sistem yang memaksa
Sistem yang gagal berkerja
Hanya memberikan derita sengsara
Para penguasa pun tak becus bekerja
Sibuk berpesta dan bermain drama
Sementara rakyatnya menelan derita
Generasi muda dibuatnya tak berdaya
Anggaran pendidikan dipangkas tanpa iba
Biaya hidup tinggi menambah beban nestapa
Lowongan kerja tak tersedia
Malah dibebani pajak yang kian menggila
Hidup dijerat kebijakan bodoh sang penguasa
Mereka kecewa
Kecewa dengan negara
Yang sibuk melayani elite kapitalis semata
Masa depan generasi tak lagi terurusi
Dibiarkan hidup bak sapi perah di negeri sendiri
Tapi nun jauh di sana
Ada negara maju siap menampung mereka
Walaupun hanya sekedar mendapatkan beasiswa
Ataupun jadi kuli kasar belaka
Mereka rela mengabdi di sana
Demi sebuah kata "sejahtera"
Dan masa depan yang lebih bermakna
Namun, wahai kau generasi yang hendak pergi
Penerus estafet negeri ini
Tidak kah kalian mengerti
Di mana akar permasalahan negeri ini?
Ya...
Negeri ini sudah lama dijajah oleh sistem kapitalisasi
Yang mengandalkan cuan sebagai solusi
Kekayaan negara diangkut ke luar negeri
Kapitalislah yang menguasai negeri
Rakyat hanya objek yang harus dipajaki
Sebagai mesin uang pelayan oligarki
Kesejahteraan hanyalah sebuah ilusi
Keadilan sosial tak akan pernah tercipta di sistem ini
Maka, jika ingin mengubah keadaan
Jangan hanya kabur yang kau suarakan
Bangunlah kesadaran, jernihkan pikiran
Berikanlah solusi yang dapat diandalkan
Yaitu...
Kembali kepada sistem Islam
Sistem yang tak terbantahkan
Memberikan rakyat kesejahteraan
Serta kedamaian yang tak terlukiskan
Ribuan tahun sistem ini terbukti berjaya
Mengukir sejarah yang tiada tara
Menghadirkan bahagia para penghuninya
Tidak hanya manusia, tapi hewan dan tumbuhan ikut merasakannya
Rahmatan lil'alamin benar-benar ada di pelupuk mata
Maka kau wahai generasi
Tanyakan pada diri sendiri
Akankah terus berlari?
Atau bangkit dan berdiri
Memperjuangkan sistem Islam dengan sepenuh hati
Demi keadilan dan kesejahteraan yang hakiki
Via
Sastra
Posting Komentar