Opini
Kriminalitas Marak Tanda Sistem Rusak
Oleh: Ayu Septia
(Santri Ideologis)
TanahRibathMedia.Com—Dikutip Kumparan.com (9-2-2025), pria bernama Ismail (40 tahun), warga kelurahan selagit, kabupaten Musi Rawas, ditangkap polisi usai menganiaya ibu kandungnya yang berinisial SA (80 tahun). Peristiwa penganiayaan tersebut berawal saat Ismail kesal karena kalah main judi online, lau pelaku meminta uang kepada korban tetapi tidak diberikan. Dan berujung pada penganiayaan yaitu membanting dan mencekik lehernya. Tak hanya itu, Ismail juga lantas mengambil gunting dan menyekap ibunya yang sudah tua di dalam kamar. Tetapi korban berhasil diselamatkan.
Problem yang sudah mendominasi negara ini adalah kriminalitas yang sudah berulang kali terjadi dan pelaku yang mendominasi juga dari kalangan remaja sampai atas entah laki-laki maupun perempuan. Meskipun sudah berulang kali terjadi tetap ada masyarakat yang menormalisasi tindakan kriminalitas tetap ada juga yang sangat prihatin dengan masyarakat Indonesia. Seperti kasus yang sudah dipaparkan. Ada seorang anak yang rela melakukan perbuatan yang tidak sewajarnya dilakukan kepada ibu kandungnya hanya karena masalah yang remeh yaitu kalah dari judi.
Hal tersebut merupakan indikator dari penerapan sistem yang salah. Masyarakat menyalurkan emosinya dengan melakukan hal yang sia-sia, tidak jarang mereka berbuat onar di tengah masyarakat bahkan keluarganya. Tidak berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak, apakah perbuatannya pantas dilakukan atau tidak, terlebih kepada ibu kandungnnya yang seharusnya sebagai seorang anak mempunyai rasa belas kasih terutama kepada sosok yang sudah merawat dan membesarkannya tanpa imbalan sedikitpun.
Seperti itulah jika negara Indonesia masih menerapkan sistem yang tidak berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah, melahirkan generasi yang jauh dari harapan masyarakat atau generasi yang lemah imannya, tidak berfikir dengan potensi akal yang hanya dimiliki oleh manusia. Kasus kriminalitas dianggap wajar oleh mayoritas masyarakat tetapi ada juga masyarakat yang turut prihatin dalam menanggapi masalah ini, beberapa faktor yang menjadikan masyarakat melakukan perbuatan sewenang-wenang dalam kriminalitas yaitu lemahnya iman dari setiap individu, lemah kontrol diri dalam melakukan suatu tindakan dan jauh dari ketaatan kepada Allah.
Berbeda dengan sistem Islam, yang mengatur dan menjamin seseorang yang hidup didalamnya merasakan kenyamanan, karena aturannya dibuat oleh Sang Maha Al-Khaliq dan tidak ada satu makhluk pun yang mampu menandingi-Nya dan berdasarkan pedoman hidup sesuai Islam yakni Al-Quran dan As-Sunnah. Sistem Islam berhasil mencetak generasi yang taat, Islam juga menempatkan posisi keluarga sebagai posisi tertinggi dalam membimbing seorang anak terlebih peran Ibu sebagai madrasatuluulaa.
Tidak lepas pula dari tanggung jawab negara yang juga ikut andil dalam mengarahkan generasi yang berkepribadian Islam atau sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. Sejarah Islam mencatat bahwa dulu semasa Islam memimpin, mencetak generasi sampai dilevel ulama dan mujtahid. Selain itu penting peran keluarga yang mendidik anaknya sesuai dengan kepribadian Islam, juga peran dari Sistem Pendidikan yang menghasilkan murid yang terdidik dan berakhlak baik.
Maka dari itu, kita harus kembali memperjuangkan Sistem Islam untuk diterapkan dimuka bumi, agar terwujud masyarakat yang melakukan segala sesuatu sesuai dengan apa yang sudah Rasul contohkan. Dan seluruh alam merasakan keamanan serta kesejahteraan, sangat jarang bahkan tidak ada kasus kriminalitas yang terjadi karena setiap individu mempertimbangkan adanya balasan sebab melakukan hal yang termasuk melanggar HAM. Sudah saatnya kita harus mengganti Sistem yang parameternya sesuai syara, Tidak lain sistem Islam dibangun di bawah naungan Khilafah Islamiyyah.
Wallahua’lam bis-shawwab.
Via
Opini
Posting Komentar