Puisi
Ratapan Sang Pendosa
Oleh: Kartika
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Malam yang sahdu, semilir angin menusuk relung kalbu
Tidur lelahnya terusik, hati yang terluka merintih.
Lirih, seuntai kata syukur keluar dari bibirnya
Tangan lembutnya meraih dadanya, "Wahai diri, engkau sehat, engkau kuat."
Percik demi percik air basahi tubuhnya
Dia sucikan badannya, untuk menjumpai Sang Maha Pecinta di atas sajadah bersih nan suci, dia bersimpuh luluh di depan Rabb-nya, dia akui semua dosa yang menyelimuti jiwa.
Air matanya basahi bumi
Pintanya melambung ke langit tinggi
Dia tidak tahu, apakah ini air mata kemunafikan
ataukah air mata penyesalan?
yang dia tahu, Rabb-nya mencintai insan yang meratapi dosanya.
Via
Puisi
Posting Komentar