SP
Solusi Tuntas Membebaskan Palestina dan Al-Aqsa
Oleh: Sulis Setiawati
(Aktivis Muslimah)
TanahRibathMedia.Com—Puluhan ribu peserta syi’ar aksi bela Palestina yang diselenggarakan di berbagai wilayah di Indonesia, Ahad (2-2-2025) seperti di Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Lampung, Palembang, Kendari, Makasar, Samarinda, Medan, Padang tidak ketinggalan Riau turun ke jalan melakukan long march dengan menyerukan pembebasan Al-Aqsa dan Palestina.
Massa aksi tampak antusias dan semangat menyerukan Free Palestine dan memekikkan takbir sambil mengibarkan panji al-liwa dan ar-rayah sebagai identitas kaum muslim yang bertuliskan kalimat Laailaha illa Allah Muhammad Rasulullah.
Aksi ini juga sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi rakyat Palestina yang belum lepas dari penjajahan zion*s Yahudi yang didukung Barat sejak tahun 1948. Adapun saat ini terjadi gencatan senjata di Jalur Gaza, dinilai tidak menghentikan serangan zion*s kepada rakyat karena realitasnya zio*s merupakan pelanggar janji.
Mata dunia sangat tahu betul bahwa 47 ribu korban tewas akibat genosida zion*s, belasan ribu orang terluka, tempat tinggal hancur, sekolah–sekolah dan bangunan–banguna ibadah tinggal puing, hingga fasilitas kesehatanpun luluh lantak. Namun realitasnya belum ada tindakan tegas terhadap zion*s, padahal penderitaan yang terjadi kian bertambah dan bukan hanya sekedar angka.
Karena itu, disampaikan bahwa solusi tuntas menyelesaikan kondisi ini tidak bisa dengan bahasa diplomasi, melainkan dengan bahasa jihad fi sabiillah. Tidak sedikit jumlah tentara Muslim di negeri-negeri Muslim saat ini. Namun sebagaimana yang kita saksikan juga mereka tersekat oleh jiwa nasionalime yang menganggap ini bukan persoalan mereka dan cukup dengan mengirimkan bantuan makanan, pakaian, dan obat-obatan saja menurutnya. Menyayangkan hal ini teringat akan sebuah hadis:
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Bukhari no.6011 dan Muslim no.2586)
Hal ini dapat disimpulkan belum ada persatuan yang tampak untuk menjadi pembela saudaranya yang tertindas. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Panglima sholahudin Al ayyubi dahulu saat membebaskan Palestina di bawah institusi yang menggerakkannya bersama tentara-tentaranya.
Selaras dengan ini, dilansir dari laman (Muslimah News, 6-2-2025), salah satu orator dari Riau Ustadz Yadi Isman, S.E, M.E juga mengingatkan, “Tujuan pembelaan terhadap Palestina, sekaligus menegaskan bahwa gencatan senjata yang dilakukan saat ini bukanlah solusi. Solusi hakiki untuk akar persoalan Al-Aqsa dan Palestina hanya dengan jihad dan khilafah lewat agenda persatuan umat Islam di bawah panji Laa ilaha Illallah,” tegasnya.
Aksi damai di berbagai wilayah ditutup dengan doa penuh khidmat dan haru penuh harap kepada Allah subhanahu wata’ala sang pembela terbaik bagi kaum muslim.
Wallahu’alam bishowab.
Via
SP
Posting Komentar