Opini
Tes Kehamilan Pasca Libur Panjang: Sesat Pikir Pencegahan Seks Bebas
Oleh: Lia Ummu Thoriq
(Aktivis Muslimah Peduli Generasi)
TanahRibathMedia.Com—Puluhan siswi SMA Sulthan Baruna, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu, Cianjur melakukan tes kehamilan. Menurut kepala SMA tersebut, hal ini dilakukan karena adanya siswi yang hamil usai libur semester. Kepala sekolah mengungkapkan tiga tahun yang lalu ada siswa yang hamil paska liburan sekolah.
Setelah kejadian tersebut pihak sekolah berinisiatif untuk melakukan tes kehamilan sebelum memasuki semester baru. "Setiap semester baru kami mengadakan tes kehamilan pada siswi untuk mengetahui siswi hamil atau tidak, tes kehamilan ini sudah kami lakukan sejak dua tahun terakhir" jelas kepala sekolah SMA. Tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup oleh guru-guru perempuan (Detikjabar, Rabu 22-01-2025).
Pihak sekolah berdalih melakukan tes kehamilan ini untuk mencegah kenakalan remaja, khususnya seks bebas. Karena sebelumnya pernah terjadi ada siswi yang hamil di sekolah tersebut, mengakibatkan siswi tersebut keluar dari sekolah.
Tes kehamilan pada siswa menunjukkan adanya sesat pemikiran untuk mengatasi kenakalan remaja. Tes kehamilan jelas bukan upaya pencegahan kehamilan. Apalagi tidak selalu terjadi kehamilan meski melakukan seks bebas. Belum lagi dari sisi hanya siswa perempuan yang diperiksa, padahal siswa laki-laki juga melakukan seks bebas.
Langkah ini jelas tidak mampu mencegah kehamilan remaja. Terlebih ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap rusaknya pergaulan remaja saat ini. Seharusnya semua pihak baik sekolah maupun pemerintah mencari akar permasalahan seks bebas sebelum menentukan langkah pencegahannya.
Banyak faktor yang mempengaruhi seks bebas di kalangan remaja, di antaranya:
1) Budaya Barat. Barat dengan kebebasannya telah menjajah anak didik bangsa kita dengan pergaulan bebas. Pergaulan bebas salah satu contohnya adalah melakukan Seks bebas dengan pasangan yang tidak ada ikatan pernikahan. Pergaulan bebas ini dibungkus dengan apik sehingga remaja di negara kita menerimanya dengan lapang dada. Pergaulan bebas ini mereka telan mentah-mentah tanpa ada saringan. Yang lebih miris remaja dengan bangga menerima budaya Barat. Mereka menganggap budaya Barat adalah kemajuan atau modern.
2) Sekularisme. Sekularisme telah masuk ke dunia pendidikan. Sekularisme adalah faham yang memisahkan agama dengan kehidupan. Agama "haram" campur tangan dalam kehidupan. Lantas siapa yang membuat aturan dalam kehidupan? Jawabannya manusia. Manusia dengan hawa nafsunya membuat aturan untuk mengatur kehidupan. Inilah efek sekulerisme yang terjadi di dunia pendidikan, banyak siswa yang melanggar nilai-nilai agama yang diajarkan di sekolah. Mereka lebih mengikuti hawa nafsunya dibandingkan nilai-nilai agama. Akibatnya mereka bebas melakukan seks bebas dengan lawan jenisnya tanpa ada ikatan pernikahan. Padahal jelas dalam agama seks bebas hukumnya haram. Sistem ini yang menjadikan remaja mengikuti hawa nafsunya dan mengutamakan kesenangan jasmani serta abai terhadap halal-haram.
3) Tidak ada tindakan tegas dari pemerintah. Tidak ada tindakan atau hukuman yang tegas dari pemerintah membuat pergaulan bebas di kalangan remaja semakin liar. Remaja dengan santainya berbuat seks bebas, karena tidak ada hukuman. Pemerintah seolah diam terkait dengan hal ini. Seharusnya pemerintah membuat kebijakan atau hukuman yang tegas agar pelaku jera. Padahal remaja ini yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan di masa yang akan datang. Bagaimana nasib bangsa ke depan jika remaja melakukan pergaulan bebas?
Semua pihak baik keluarga, sekolah, maupun pemerintah harus segera berbenah agar kasus seks bebas di kalangan remaja yang mengakibatkan kehamilan tidak semakin membesar. Pencegahan ini dibutuhkan agar para remaja sadar bahwa seks bebas akan merusak masa depan mereka. Namun hal ini sulit dilakukan dalam sistem kapitalisme sekuler saat ini yang menggunakan akal sebagai timbangan benar dan salah. Butuh sistem yang mampu mengedukasi remaja agar tidak terjerembab dalam kubangan pergaulan bebas. Sistem alternatif itu adalah sistem Islam yang bersumber dari Al Khaliq sang pencipta manusia.
Solusi Islam dalam Mencegah Seks Bebas di kalangan Remaja
Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk aturan pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kemuliaan manusia dan menjaga kehidupan.
Harus ada upaya pencegahan seks bebas agar remaja selamat. Berikut cara sistem Islam Mencegah remaja dari seks bebas:
1. Menerapkan sistem pendidikan Islam yang berdasarkan akidah Islam. Tujuan pendidikan adalah memiliki kepribadian Islam (syaksiyah islamiyah bagi peserta didiknya. Tujuan ini adalah konsekuensi dari seorang muslim yaitu teguhnya dalam memegang identitas keislamannya dalam pergaulan sehari-hari. Identitas itu tampak pada dua aspek yaitu pola pikir (aqliyah) dan pola sikap (nafsiyyah). Pola pikir ini adalah pijakan seseorang dalam bertingkah laku. Pola pikir ini dibentuk dengan mengajak siswa agar memikirkan alam semesta bahwa dibalik semua ada Al Khaliq (sang pencipta) yang menciptakannya. Setelah itu akan terbentuk keyakinan yang kuat yang disebut sebagai aqidah aqliyah (keyakinan yang dicapai dari proses berfikir).
Sedangkan pola sikap adalah sikap seseorang muslim dalam menjalani kehidupan yang distandarkan kepada aturan Allah. Mereka merasa Allah senantiasa mengawasi tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari. Ketika siswa memiliki kepribadian Islam yang kuat, maka Halal-haram menjadi standar dalam bertingkah laku. Maka bisa dipastikan siswa tidak akan berbuat yang melanggar perintah Allah, seperti seks bebas. Dari rahim sistem pendidikan Islam ini akan melahirkan generasi yang berkualitas.
2. Sistem Pergaulan Islam yang mengatur hubungan laki-laki dan perempuan. Dalam sistem pergaulan Islam pada dasarnya kehidupan laki-laki dan perempuan terpisah. Mereka boleh melakukan pertemuan ketika ada hajat yang syar'i, misalnya jual-beli, pendidikan, kesehatan dan hukum. Namun ketika laki-laki dan perempuan melakukan pertemuan harus ada aturan antara lain tidak boleh berkhalwat (berduaan) dan perempuan tidak boleh melakukan tabaruj (menampakkan kecantikan). Hal ini bertujuan agar tidak ada ketertarikan antara laki-laki dan perempuan dan agar hajat keduanya dapat ditunaikan. Dengan menerapkan sistem pergaulan dalam Islam maka remaja Islam akan terbebas dari seks bebas.
3. Penerapan aturan Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Dengan penerapan sistem Islam secara keseluruhan, generasi akan terjaga pergaulannya. Serta tercegah dari seks bebas yang akan merusaknya. Keimanan yang kuat akan menjaga generasi selalu dalam ketaatan dan jauh dari kemaksiatan. Kontrol masyarakat dan penerapan sistem sanksi Islam yang tegas akan menjaga keselamatan generasi dari pemikiran rusak dan perbuatan maksiat. Kehadiran negara akan mencegah rusaknya generasi.
Demikianlah cara sistem Islam dalam menjaga remaja agar tidak terjerumus seks bebas.
Via
Opini
Posting Komentar