Straight News
FDMPB: Pragmatisme Materialisme menjadi Karakter Utama Demokrasi
TanahRibathMedia.Com—Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB), Dr. Ahmad Sastra, menyampaikan bahwa pragmatisme materialisme sering kali menjadi karakter utama dalam sistem politik demokrasi.
"Pragmatisme materialisme sering kali menjadi karakter utama dalam sistem politik demokrasi," tuturnya kepada Tanah Ribath Media, Rabu (19-03-2025).
Secara umum, lanjutnya, esensi materialisme adalah menganggap bahwa realitas utama itu materi dan dunia fisik, sementara pragmatisme adalah pendekatan yang lebih berfokus pada praktikalitas dan hasil nyata daripada teori.
"Dalam demokrasi, sering sekali melahirkan para koruptor dan maling uang rakyat. Paham pragmatisme materialisme dalam filsafat, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap orientasi duniawi seseorang atau kelompok," ujarnya.
Orientasi duniawi, sambungnya kembali, dalam pandangan ini cenderung menganggap bahwa tujuan hidup adalah untuk mencari kebahagiaan dan kenyamanan materi.
"Misalnya, pencarian untuk memperoleh harta, status sosial, atau pencapaian lainnya menjadi hal yang dominan," ujarnya.
Menurutnya, dalam dunia yang pragmatis materialistik, apa yang dianggap berhasil adalah hal-hal yang terlihat dan bisa diukur secara langsung, seperti penghasilan, prestasi duniawi, dan kekayaan. Hal-hal yang tidak dapat diukur atau tidak langsung berdampak pada kenyamanan hidup lebih dianggap kurang relevan.
"Pragmatisme menuntut pemikiran yang rasional, yang seringkali mengarah pada keputusan berdasarkan hasil nyata dan praktis," cetusnya.
Pandangan materialistik, kata Ahmad, bisa menyebabkan penolakan terhadap konsep-konsep yang lebih abstrak dan non-materialistik, seperti nilai-nilai spiritual, moralitas yang lebih tinggi, atau pemikiran metafisik tentang kehidupan setelah mati.
Terakhir, ia mengatakan bahwa sistem demokrasi melahirkan para pejabat atau pemimpin yang bermental budak duaniawi.
"Tidak heran jika sistem demokrasi pragmatisme akan melahirkan para pejabat dan pemimpin yang bermental budak duniawi dan mengabaikan nilai-nilai non-material yang lebih spiritual atau filosofis," tutupnya.[] Novita Ratnasari
Via
Straight News
Posting Komentar