Straight News
FDMPB: Sekularisme adalah Ideologi Oplosan
TanahRibathMedia.Com—Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra menilai, sekularisme adalah ideologi oplosan atau campuran, karena memisahkan peran agama dari kehidupan publik, dan negara.
"Sekularisme adalah ideologi oplosan karena memisahkan agama dari kehidupan publik dan negara," bebernya kepada Tanah Ribath Media, Rabu (05-03-2025).
Menurutnya, dikatakan oplosan karena sekularisme sering kali dipandang sebagai suatu ideologi yang menyatukan elemen-elemen yang berasal dari berbagai tradisi atau sistem pemikiran.
"Dalam konteks ini, sekularisme dianggap sebagai oplosan dari nilai-nilai rasionalisme barat, materialisme, dan liberalisme yang tidak sejalan dengan nilai Islam yang berasal dari wahyu Allah," ujarnya.
Ia menuturkan, meskipun berkembang di dunia barat, sering kali diterapkan secara paksa di negara-negara dengan mayoritas penduduk beragama, seperti di Indonesia.
"Masyarakat Muslim merasa bahwa sekularisme menyingkirkan atau mengurangi peran Islam dalam aspek-aspek penting kehidupan, seperti politik, sosial, atau budaya," tegasnya.
Ungkapnya, sekularisme memberi ruang bagi kebebasan yang tidak terbatas, yang dapat menyebabkan penyalahgunaan kebebasan individu.
"Hal ini akan menciptakan situasi di mana hukum Allah mengatur moralitas dan etika diabaikan, yang pada gilirannya bisa mengarah pada kerusakan sosial atau kegelapan sosial," kritiknya.
Penerapan sekularisme, lanjutnya, dapat berisiko mengikis identitas keagamaan yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Muslim.
"Bisa menimbulkan rasa kehilangan identitas Islam," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan pandangan Islam, bahwa ide sekularisme dianggap sebagai sebuah ideologi yang mengaburkan tujuan spiritual atau moral yang seharusnya menjadi dasar kehidupan bernegara di negeri ini. Sebab, sekularisme adalah upaya untuk menghilangkan pengaruh ideologi Islam dalam kehidupan publik, dan dengan demikian merusak keseimbangan yang ada antara iman dan praktik kehidupan sehari-hari.[] Novita Ratnasari
Via
Straight News
Posting Komentar