Puisi
Ramadan di Tengah Banjir
Oleh: Maman El Hakiem
TanahRibathMedia.Com—Di bulan suci penuh cahaya,
Datang musibah menyapu desa dan kota,
Air meluap, rumah terendam,
Tangis dan doa berpadu kelam.
Bukan sekadar ujian sabar,
Namun tanda untuk sadar,
Adakah keadilan telah tegak?
Ataukah aturan masih pincang?
Banjir datang bukan semata takdir,
Ada tangan lalai, ada janji mungkir,
Hutan digunduli, sungai tersumbat,
Kota dibangun tanpa maslahat.
Wahai penguasa, dengarlah jerit,
Rakyat sengsara, lapar menggigit,
Adakah aturan dari Ilahi,
Atau hukum nafsu masih berdiri?
Ramadan bukan hanya menahan,
Tapi juga waktu tuk merenung,
Sudahkah syariat Islam ditegakkan?
Atau dibiarkan hanyut dan hilang?
Jika negeri ingin berkah,
Syariat Allah harus berkuasa,
Keadilan tegak, amanah terjaga,
Banjir pun reda, rahmat melimpah.
Kota Angin, 8 Ramadan 1446 H.
Via
Puisi
Posting Komentar