Straight News
Semakin Bertakwa di Bulan Ramadan
TanahRibathMedia.Com—Direktur Forum On Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadji menyampaikan bahwa Allah menginginkan agar kaum Muslimin semakin bertakwa di Bulan Ramadan.
"Bicara tentang bulan Ramadan, tentu adalah hal penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh Allah dengan bulan Ramadan ini, tidak lain adalah agar kita itu semakin bertakwa," tuturnya dalam Minutes to Change: Ketakwaan Totalitas, Rabu (5-3-2025) di kanal YouTube One Ummah TV.
Menurutnya, senada dengan firman Allah di dalam Al-Qur'an, Allah mewajibkan puasa bagi orang-orang yang beriman, agar kaum Muslimin semakin bertakwa.
“Para ulama menjelaskan esensi dari takwa. Takwa itu adalah menjalankan seluruh perintah dan menjauhi seluruh larangan Allah. Itulah yang disebut dengan orang yang bertakwa," ujarnya.
Farid mengingatkan, ketakwaan yang dituntut dalam Islam bukanlah hanya ketakwaan individu. Melainkan ketaatan yang totalitas. Artinya taat dalam seluruh aspek kehidupan. Tentu dalam individu, pengaturan rumah tangga, dalam ekonomi serta politik, atau pun dalam negara harus taat kepada Allah.
"Bukan saat kita salat saja, bukan saat kita di masjid saja, bukan saat kita di bulan Ramadan ini saja, tapi ketaatan yang totalitas. Ketakwaan yang sifatnya totalitas akan membawa perubahan mendasar di tengah-tengah umat," terangnya.
Farid memberikan ilustrasi, seperti di dalam Al-Qur'an Allah mewajibkan puasa, Pada ayat yang lain Allah juga mewajibkan untuk perang di jalan Allah. Demikian juga ketika kita diwajibkan salat. Kemudian di ayat yang lain, Allah mewajibkan kaum Muslimin bagaimana kemudian agar harta-harta fa'i tidak beredar di kalangan orang-orang kaya saja, dan ini adalah tentang aspek ekonomi.
Persoalan Ekonomi
Menurut Farid, persoalan ekonomi yang ada di negeri ini adalah masalah distribusi. Hal ini disebabkan pendistribusian tidak diatur berdasarkan aturan-aturan Allah.
"Coba lihat Indonesia adalah negeri yang kaya, tapi kekayaannya itu hanya ada pada segelintir orang, sementara puluhan juta rakyat hidup di bawah garis kemiskinan," tandasnya.
Farid mengungkapkan dalam Al-Qur'an Allah memerintahkan untuk orang-orang yang beriman agar taat kepada Allah, taat kepada Rasul, dan ulil amri.
Meskipun, imbuh Farid, ada perbedaan penjelasan oleh para ulama menyoal ulil amri ini, tapi sebagian besar menyatakan bahwa ulil amri ini adalah pemerintah atau pun kepala negara yang tugasnya mengatur masyarakat.
"Namun kita harus tahu kepala negara seperti apa yang harus kita taati? Tentu kepala negara yang taat pada Allah dan rasul-Nya. Ketika terjadi selisih tentang satu perkara, Allah juga memerintahkan untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya. Artinya, kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunah.[] Novita Ratnasari
Via
Straight News
Posting Komentar