Straight News
Siyasah Institut: Hati-Hati dalam Beramal agar Tidak Menjadi Toxic Productivity
TanahRibathMedia.Com—Direktur Siyasah Institute, Iwan Januar mengingatkan untuk berhati-hati dalam beramal, agar tidak menjadi sebuah toxic productivity.
"Para pemirsa, ketahuilah bahwasanya dalam beramal kita mesti berhati-hati dalam mengerjakannya, ada tuntunan yang mesti kita jaga, kita patuhi agar kemudian amal kita ini tidak menjadi sebuah toxic productivity," tuturnya dalam unggahan video bertajuk Menghapus Toxic Productivity, Ahad (2-3-25) di kanal YouTube One Ummah TV.
Toxic productivity, kata Iwan, merupakan aktivitas yang kelihatannya produktif tapi sebetulnya toxic. Tidak ada nilai di hadapan Allah Ta'ala. Sebetulnya itu tidak baik, tidak baik tentu ukurannya tidak baik di hadapan Allah.
Ia juga mengingatkan bahwa ketika beramal harus memperhatikan syarat sah dan rukunnya.
"Ketika akan beramal perhatikanlah syarat sah dan rukunnya. Termasuk sepanjang Ramadan ini, janganlah kemudian kita melampaui yang telah ditetapkan oleh Allah dan Nabi Muhammad. Sehingga jangan berlebihan, karena justru malah mendatangkan dosa di sisi Allah, audzubillah mindzalik," terangnya.
Selanjutnya ia mengutip hadis mengenai amal yang sia-sia.
"Nabi mengingatkan dalam satu hadisnya. Man 'amila 'amalan laisa 'alaihi amrunaa fahuwa roddun. Siapa yang mengerjakan satu amalan dan bukan dalam agama kami amalan ini, maka tertolak," tukasnya.
Hadis ini, sambungnya kembali, adalah sebuah peringatan dari nabi bahwa janganlah seorang Muslim begitu senang terhadap satu amal, ternyata menjadi amal yang sia-sia, yang kemudian akan menjadikan aktivitas toxic ketika berlebihan dan memaksa diri sampai dalam kondisi tidak baik dan tidak sehat.
Terakhir, Ustaz Iwan, memberikan beberapa contoh ibadah serta keringanan yang Allah Swt. berikan.
"Perhatikanlah dalam ibadah puasa, Allah memberikan keringanan kepada orang-orang sakit, orang-orang yang safar untuk mengqada puasanya. Begitu pula orang-orang yang dalam keadaan lemah, tidak sanggup lagi puasa sepanjang hayatnya, maka Allah berikan ruksah berupa bayar fidyah," pungkasnya.[] Novita Ratnasari
Via
Straight News
Posting Komentar