Straight News
Tantangan Ramadan di Zaman Gadget adalah Godaan Media Sosial
TanahRibathMedia.Com—Pimpinan Ponpes Al-Abqary Serang Banten KH Yasin Muthohar menilai media sosial sebagai godaan dan tantangan di bulan Ramadan.
"Saat kita masuk di Ramadan di zaman modern ini, ada tantangan tersendiri yaitu godaan bermain gadget dan bermain media sosial," ucapnya dalam acara Minutes to Change bertajuk Puasa Gadget: Mengurangi Digital Overload, Senin (10-03-2025) di kanal YouTube One Ummah TV.
Menurutnya, media sosial bisa menjadi sarana ghibah, sarana fitnah, serta sarana menebarkan kedustaan, sehingga menjadikan tantangan tersendiri untuk Ramadan di zaman gadget.
"Gadget ini bisa menjadi sarana untuk menyebarkan dan menikmati konten-konten maksiat," imbuhnya.
Sedangkan, terangnya, esensi puasa yang hakiki di bulan Ramadan, bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, bukan sekadar menahan berjimak dengan pasangan, tetapi juga puasa dari seluruh perkara yang dilarang oleh Allah. Bahkan puasa dari perkara-perkara yang tidak bermanfaat.
"Gadget itu juga bisa menjadikan kita menyiak-nyiakan waktu, bahkan gadget bisa jadi akan melalaikan kita dari ibadah kepada Allah subhanahu wa taala," cetusnya.
Ia memaparkan ibadah puasa Ramadan mengajarkan kepada umat Islam untuk fokus kepada kewajiban, perintah Allah, akhirat, meninggalkan dunia, serta memprioritaskan perintah Allah dari pada tuntutan dunia dan tuntutan hawa nafsu.
"Ibadah saum (puasa) Ramadan mengajarkan kepada kita untuk mengendalikan diri kita dari pengaruh gadget, mengendalikan jari jemari kita dari mengetik atau posting konten-konten yang tidak bermanfaat atau bahkan dilarang oleh Allah Swt.," tandasnya
Ia mengutip sabda Rasulullah saw. dalam hadis riwayat Imam Bukhari yang menyatakan, "siapa yang tidak meninggalkan perkataan-perkataan dusta, siapa yang tidak meninggalkan perbuatan-perbuatan dusta, siapa yang tidak meninggalkan perbuatan-perbuatan bodoh, tidak meninggalkan kebodohan pada saat berpuasa, maka Allah nggak butuh".
Kemudian, sambungnya, dalam hadis yang lain dikatakan bahwa, "setiap amal manusia adalah untuknya, kecuali puasa, puasa itu untuk-Ku dan aku sendiri yang akan membalasnya".
Hadis ini, menurutnya, menjelaskan betapa Allah itu akan membalas langsung orang-orang yang berpuasa, karena orang berpuasa itu dimuliakan oleh Allah. Seolah-olah Allah butuh dengan puasa itu, tapi ternyata Allah nggak butuh. Artinya, Allah nggak akan membalas orang yang berpuasa, ketika tidak meninggalkan dari perkataan kotor, atau dari perkataan yang tidak bermanfaat, perkataan dusta, serta dari perbuatan-perbuatan yang menunjukkan kebodohan akan perintah Allah Swt..
Menariknya, imbuhnya, beribadah kepada Allah di masa yang penuh dengan godaan dan fitnah, serta penuh dengan tantangan, maka pahalanya semakin besar.
"Mudah-mudahan tidak tergoda dengan gadget yang akan menjauhkan kita dari ibadah dan Allah," pungkasnya.[] Novita Ratnasari
Via
Straight News
Posting Komentar