Straight News
Siyasah Institute: Film Snow White Jadi Alat Normalisasi Genosida Palestina
TanahRibathMedia.Com—Direktur Siyasah Institute Iwan Januar melihat film Snow White menjadi semacam alat normalisasi sekaligus untuk menutupi borok dan luka atas aksi genosida di Gaza oleh zionis Yahudi.
“Film Snow White yang dibintangi Gal Gadot menjadi semacam alat normalisasi serta untuk menutupi borok dan luka atas aksi genosida zionis Yahudi kepada warga Gaza,” ujarnya pada Kabar Petang: Boikot Film Snow White di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (1-4-2025).
Ia meyakini hal tersebut karena Gal Gadot berasal dari Israel dan mantan tentara IDF yang berarti dia menjadi pelaku langsung atas genosida.
“Mereka melakukan ini agar publik menganggap film dan artis tersebut wajar dan bisa diterima, kemudian lama-lama orang akan menganggap aksi genosida juga bisa diterima. Minimal orang-orang bisa melupakan apa yang terjadi di Gaza,” ungkapnya.
Boikot
Terkait konten atau tayangan yang beredar di masyarakat, Iwan menyatakan perlu ada sikap dan tidakan yang dilakukan. Apalagi jika kontennya mempunyai perspektif negatif terhadap Islam, seperti film Snow White. Tindakan yang bisa dilakukan di antaranya: pertama, pemboikotan secara personal.
“Secara personal kita tetap harus pada sikap memboikot sekuat tenaga apa yang bisa dan mampu memboikut produk ataupun orang-orang publik figur yang berafiliasi dengan Zionis Yahudi. Apalagi secara nyata memberikan pembelaan,” urainya.
Ia menandaskan tidak ada kompromi terhadap pihak yang memberikan pembelaan terhadap aksi genosida warga Gaza.
“Gal Gadot yang menjadi artis dalam film Snow White ini ya jangan diterima, termasuk film yang dibintanginya. Dia memberikan dukungan pada negara yang membunuh bayi dan perempuan, melakukan tindakan pemerkosaan massal, dan mencuri organ tubuh jenazah Gaza. Bagaimana kita bisa menerima orang yang melakukan pembelaan pada mereka?,” kritiknya retoris.
Kedua, pemboikotan oleh negara. Pemboikotan akan sangat efektif bila negara yang melakukannya.
“Akan sangat efektif bila negara melakukan tindakan serupa pemboikotan, pemutusan hubungan, dan melarang produk-produk seperti film yang di dalamnya ada konten, ada tokoh semisal sutradara, aktor, pemilik film, ataupun produser film yang terafilialiasi dengan zionis Yahudi dan terbukti memberikan pembelaan terhadap aksi genosida di Gaza,” imbuhnya.
Menurutnya, dalam hitungan bulan, zionis tidak akan bertahan lama dan bisa bangkrut jika setiap negara muslim di dunia melakukan blokade dan pemboikotan secara total baik dari sisi ekonomi, social, politik, dan budaya.
“Karena aksi boikot produk, merk-merk produk yang memberikan dukungan terhadap zionis Yahudi tidak bisa bertahan dan akhirnya mengemis kepada penduduk dunia agar tidak meneruskan boikotnya. Artinya, kalau secara personal saja sudah begitu keras dampaknya apalagi bila sebagai sebuah negara kaum Muslimin di mana pun melakukan tindakan pemboikotan,” pungkasnya.[] Erlina
Via
Straight News
Posting Komentar