Berbagi Cerita
Tunaikan Janji Pasca Idulfitri
Oleh: Kartika Soetarjo
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Undangan halal bilhalal keluarga besar dibagikan ke grup WhatsApp oleh si bungsu, tepatnya, adik dari laki-laki yang menikahiku 24 tahun lalu.
Berkumpul pada hari kedua setelah Hari Raya Idulfitri di rumah adik bungsu kami sudah menjadi tradisi keluarga besar, karena pada hari H-nya kami berlebaran di rumah atau daerah masing-masing.
Acara ini tidak sekadar untuk melepas rindu, bercanda, atau berfoto, tetapi juga mengandung unsur dakwah. Namun, dakwah kami bukan dalam bentuk tausiah, melainkan melalui pelaksanaan syariat Islam secara kaffah.
Pertama, sebelum acara dimulai, kami melaksanakan doa bersama, memohon agar Allah senantiasa mencurahkan kasih sayang-Nya kepada kami.
Kedua, kami makan bersama. Tidak ada satu pun di antara kami yang makan dan minum sambil berdiri, apalagi sambil lalu-lalang ke sana kemari. Kami semua makan sambil duduk rapi sesuai sunah Rasulullah saw.
Ketiga, kami senantiasa saling mengingatkan salat. Sebab, kebanyakan orang jika sudah berkumpul cenderung asyik mengobrol dan sering kali lupa waktu, hingga akhirnya mengerjakan salat di akhir waktu.
Keempat, kami tidak membiasakan diri berbicara atau bercanda secara berlebihan, cukup secukupnya saja untuk menghangatkan suasana.
Bercanda yang berlebihan dapat menimbulkan perselisihan akibat adanya perasaan tersinggung. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diam."
Kelima, kami terbiasa saling memberi bingkisan semampu kami. Kesannya memang seperti tukar-menukar bingkisan, tetapi bukan sama sekali. Kami hanya ingin saling berbagi.
Tidak diwajibkan, tetapi kami belajar untuk memiliki mental kaya, yaitu tidak hanya mampu menerima, tetapi juga memberi. Dari memberi dan menerima itu, kami tidak memedulikan jumlahnya, yang penting berkah. Karena memiliki mental kaya tidak harus menunggu kaya.
Keluarga kami sangat mengutamakan sedekah.
"Gemar bersedekah ini telah diajarkan oleh almarhum dan almarhumah kedua orang tua kami sejak kami kecil," ungkap suamiku di sela-sela obrolan ringan.
"Bahkan, saking gemarnya bersedekah, pernah suatu hari ada seorang pedagang peralatan rumah tangga menawarkan dagangannya ke rumah kami. Tanpa basa-basi, almarhumah ibu membelinya. Tetapi, sebelum membayar barang yang dibelinya, almarhumah ibu terlebih dahulu menyuguhi pedagang tersebut dengan berbagai aneka kudapan.
Setelah terlihat kenyang dan lelahnya hilang, barulah almarhumah ibu membayar barang yang dibelinya," sambung suamiku.
Masya Allah. Semoga almarhum dan almarhumah kedua orang tua kami senantiasa berada dalam rahmat dan ampunan Allah Swt. Aamiin.
Karena itu, kami meniru kebiasaan orang tua kami: saling memberi dan membantu sesama, terlebih di momen Idulfitri ini.
Jangan ragu untuk bersedekah karena banyak keutamaannya, di antaranya membuka pintu rezeki, menghapus dosa, menambah keberkahan, menolak bala, dan menjadi penghalang dari api neraka.
Selain itu, kami juga menjalin silaturahmi tidak hanya pada momen hari raya, tetapi juga dalam acara kecil seperti joging bersama, makan-makan, dan acara lainnya. Kami selalu mengisinya dengan kebersamaan.
Tak terasa malam pun tiba. Kami saling berpamitan dan satu per satu kembali ke rumah masing-masing dengan perasaan bahagia. Meninggalkan kesan indah dan membawa pulang berbagai bingkisan makanan yang penuh berkah.
“Ya Allah, karunia-Mu begitu besar. Engkau anugerahkan keluarga yang baik kepadaku. Sebagai rasa syukurku, aku akan memperbaiki hubunganku dengan-Mu dan, insyaallah, aku akan meninggalkan kebiasaan serta sifat-sifat burukku. Beri aku kekuatan untuk menepati janjiku. Aamiin," pintaku pada Allah.
Sahabat, itulah cerita lebaranku. Semoga menjadi penyemangat dalam mengejar cinta-Nya dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Tidak semua rezeki itu berbentuk uang. Sebagian rezeki adalah cinta manusia dan kemurahan Sang Pencipta.
Wallahu a‘lam bish-shawab
Bumi Tengger - Limbangan, 2 Syawal 1446 H / 1 April 2025
Via
Berbagi Cerita
Posting Komentar